Lagi, Seekor Orangutan Mati, Dagingnya Disantap

Lagi, Seekor Orangutan Mati, Dagingnya Disantap

- detikNews
Selasa, 05 Nov 2013 12:10 WIB
Bagian tengkorak Orang Utan (Adi Saputro/ detikcom)
Pontianak - Episode tragis kembali dialami seekor orang utan atau Pongo pygmaeus. Setelah tertembak senapan angin, dan akhirnya tewas. Daging orangutan ini pun disantap warga. Mereka menjadikan seekor orangutan jantan dewasa ini sebagai lauk pauk. Sungguh miris.

Peristiwa ini terjadi di Jalan Panca Bakti, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (5/11/2013)

"Ya ada, udah mati lalu kami makan. Ini hidangannya," kata Ignasius Mandur, kepada detik.com saat ditemui di dapur rumahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ignasius bahkan terlihat menikmati sungguhan enak daging orangutan yang dirasakannya lebih gurih dibanding daging hewan lainnya.

"Ya lebih enak daging orangutan ini, dibanding rusa,atau daguing monyet lainnya," kata Ignasius.

Ignasius mengaku mendapat bagian kepala orangutan. Kepala orangutan ini dikasih seorang tetangganya bernama Hanafi.

"Saya dikasi kepala orangutan, saya masak dong, dengan campuran bumbu ini,"ujarnya.

Tubuh orangutan ini memang telah terpotong-potong beberapa bagian. Dan sangat sulit mengenali daging orangutan, karena telah bercampur bumbu masakan yang dibuat semacam masakan rendang.

"Ada tiga warga saja yang makan daging orangutan, saya, pak Hanafi dan pak Junaidi," ungkap Ignasius.

Daging orangutan jantan yang diperkirakan berbobot 80 kilogram ini diperoleh warga dari kebun. Seseorang pemburu tanpa sengaja menembak mati orangutan ini karena mengira seekor rusa.

"Ditembak dengan senapan angin, mengenai tenggorak kepala dikirinya dan langsung mati," kata Hanafi.

Karena kebingungan mau diapakan orangutan ini, warga kemudian memutuskan untuk menyantapnya menjadi lauk pauk.
Di rumah hanafi sendiri, tenggkorak orangutan yang telah dikuliti terlihat dijemur di atap rumah. Sementara bagian tubuh lainnya seperti kaki dan orangutan, diasap-asapin di tungku kompor dapur rumahnya.

Kondisi orangutan yang disantap warga ini menjadi episode mengerikan bagaimana nasib dan keberadaan orangutan di Kalimantan Barat semakin terancam. Perburuan orangutan entah sengaja atau tidak, telah menyebabkan hewan yang disebut mawas ini segera punah dari Pulau Kalimantan.

Kepala BKSDA Kalbar Siti Chadidjah Kaniawati mengaku belum mendapat laporan orangutan yang ditembak mati dan dijadikan lauk pauk.

"Saya belum dapat laporan, karena hari ini pas libur," ujarnya.


(gah/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads