"Malam ini kami masih berjaga-jaga di perbatasan desa dengan perusahaan perkebunan sawit. Tadi siang bentrok terjadi, 4 warga kami terluka, satu di antaranya harus rawat inap di rumah sakit," kata tokoh masyarakat Desa Air Putih bernama Hatta Munir di lokasi, Kecamatan Sungai Lala, Inhu, Riau, Senin (4/11/2013).
Hatta menjelaskan, bentrokan yang terjadi sekitar 200 Km arah timur dari Pekanbaru ini dipicu oleh kemarahan warga karena perusahaan tak juga membayar ganti rugi tanah yang dicaplok. Bentrok kali ini bukan kali pertama terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak perusahaan kemudian mengumpulkan para karyawannya untuk menghalau warga. Bentrokan tak terhindar dan warga yang marah lantas membakar dua unit mobil milik perusahaan bersama muatannya yakni sawit.
"Wajar warga kami marah. Karena warga kami si Leman yang usianya 60 tahun dipukul kepalanya pakai batu. Sekarang korban ada di rumah sakit. Dari sana warga berkumpul untuk melakukan pembalasan kepada pihak perusahaan," kata Hatta.
Manajer PT Tunggal Perkasa Plantation Sumarno tidak bersedia menjawab telepon dari detikcom saat hendak dikonfirmasi. Pesan singkat yang dilayangkan juga tak terbalas.
Namun Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo membenarkan adanya bentrokan tersebut. Polda Riau kini mengirimkan jajaran anggota Brimob ke lokasi kejadian.
"Tim Brimob sudah kita kirim ke lokasi. Mungkin malam ini sudah sampai," kata Guntur terpisah.
(cha/vid)