Wakil Ketua KPK Heran Baju Tahanan KPK Malah Jadi Tren

Wakil Ketua KPK Heran Baju Tahanan KPK Malah Jadi Tren

- detikNews
Sabtu, 02 Nov 2013 15:49 WIB
Bandung - Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto heran menemukan ada orang yang membeli dan menggunakan baju berlabel 'Tahanan KPK' yang dijual bebas di masyarakat. Padahal seharusnya mereka justru malu menggunakannya karena tahanan KPK identik dengan koruptor.

Hal itu disampaikan Bambang saat mengisi materi dalam acara Seminar Nasional Keterkaitan Psikologi dan Korupsi, Kajian Psikologi Terhadap Fenomena Korupsi di Indonesia di Gedung Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jalan Eyckman, Bandung, Sabtu (2/11/2013).

Bambang menyampaikan hal itu untuk menjawab pertanyaan peserta seminar soal pakaian tahanan KPK yang dinilai tak menimbulkan efek jera.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadinya baju tahanan KPK itu warnanya putih. Lalu ganti menjadi oranye. Tapi kemudian baju tahanan KPK itu ada yang menjual Rp 300 ribu. Kok malah jadi mode ini," ujar Bambang.

Bambang mengatakan, baju berwarna ngejreng dibuat KPK dengan maksud supaya tahanan yang mengenakannya terlihat mencolok sehingga malu. "Itu tahanannya malu loh itu pakainya," katanya.

Usai acara, Bambang mengatakan fenomena tren menggunakan baju KPK ini bisa dimaknai positif jika melihat KPK ternyata menjadi mainstream. Tapi menurutnya, fenomena ini muncul karena ada kebingungan di masyarakat yang menilai tahanan KPK itu adalah hal yang eksklusif.

"Apa yang dilakukan KPK ternyata dicontoh. Tapi ada kebingungan, karena menilai yang jadi tahanan KPK itu ekslusif," tuturnya.

Bambang pun menyatakan tak bisa serta-merta keberatan jika terjadi hal seperti itu di masyarakat. Namun menurutnya, justru seharusnya masyarakat merasa malu menggunakan baju tahanan KPK.

"Agak sulit kalau kami menyatakan keberatan. Tapi yang mau saya sampaikan melalui media adalah, kok mau pakai baju itu. Kan harusnya malu. Bahaya itu kan kalau begitu," kata Bambang.

(tya/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads