Penolakan Atut Makin Kuat, Akbar Warning DPP Golkar

Penolakan Atut Makin Kuat, Akbar Warning DPP Golkar

- detikNews
Sabtu, 02 Nov 2013 12:00 WIB
Jakarta - Sebagai Ketua Wantim Golkar, Akbar Tandjung memantau gerakan penolakan terhadap Gubernur Banten bebendera kuning Ratu Atut Chosiyah. Abar melihat gerakan penolakan terhadap Ratu Atut semakin kuat, hal membuatnya khawatir suara partainya bisa tergerus di Banten.

"Reaksi masyarakat ternyata sangat keras dengan berbagai aksi demonstrasi, jadi kalau seandainya gerakan atau aksi masyarakat berkelanjutan apalagi semakin meningkat pastilah berdampak kepada partai," kata Akbar kepada detikcom, Sabtu (2/11/2013), mengutarakan alasan kekhawatiran suara Golkar bisa jatuh dihempas kasus Atut.

Akbar menuturkan situasi itu sangat mengkhawatirkan. Bisa jadi bahaya kalau DPP Golkar tidak mengambil langkah konkret menyikapi hal ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Atut itu kan dicekal, Wawan (adik Ratu Atut, Tubagus Wawan) sudah jadi tersangka dan mereka kan pengurus Golkar. Atut salah satu ketua Golkar, Wawan juga bendahara Golkar di Banten, dengan demikian melekat posisi mereka di partai Golkar," ingat Akbar.

Golkar berharap DPP Golkar mendengarkan imbauannya. Jika tidak maka bisa saja suara Golkar jatuh bersama Atut di Banten.

"Jika seandainya gerakan masyarakat semakin eskalatif tentu itu akan berdampak buruk bagi partai," tandasnya.

Penolakan terhadap Ratu Atut terus terjadi di Banten. Yang terakhir, demonstrasi di depan kantor DPRD Banten yang diikuti oleh 200-an mahasiswa pada Senin (28/10) lalu. Demo menuntut pemakzulan Atut ini diwarnai dengan kericuhan hingga sebuah mobil dinas diinjak-injak. Mereka yang berunjuk rasa berasal dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, IAIN SMA Serang, Unsera, organisasi KAMMI, GMNI, UKM S30 UMP, dan Hamas.

(van/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads