Detikcom berkesempatan meninjau lokasi pembangunan kampung deret ini, tepatnya di RW 05, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2013).
Tampak tiga spanduk desain Kampung Deret di lokasi peletakan batu pertama oleh Jokowi kemarin (31/10). Puluhan balok beton cor masih teronggok di situ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rakat menjelaskan, pembangunan akan dilakukan dengan duit yang dihibahkan Pemerintah Provinsi DKI sebesar Rp 54 juta per rumah. Duit ini belum diterima warga sehingga belum ada aktivitas pembangunan di masing-masing rumah.
"Warga baru akan mengisi formulir Bank DKI pada Senin (4/10) besok. Setelah itu baru duitnya turun," terang Rakat.
Dana pembangunan yang akan turun bertahap itu akan digunakan Rakat untuk merenovasi rumah, bukan untuk keperluan yang lain. Rakat berharap tetangga-tetangganya yang mayoritas bekerja sebagai karyawan kecil itu juga bisa menjaga amanat Jokowi ini.
"Dana tidak boleh digunakan macam-macam, misalnya buat beli motor atau TV. Nanti soalnya dipegang pemilik rumah masing-masing. Itu untuk beli semen, bayar tukang, atau mebel," imbau Sekretaris Kelompok Kerja Pembangunan Kampung Deret RT 11 ini.
Suasana di kampung ini memang cukup semrawut. Rumah-rumah seluas sekitar 3X6 meter berjejer-jejer menyisakan jalan selebar 1 meter di depannya.
Sebagian rumah di sini mempunyai dua lantai dengan penampilan yang jauh dari kesan asri. Banyak seng menempel di sana-sini, namun tak ada ruang hijau yang bisa mendinginkan pengapnya pemukiman di atas tanah negara itu.
Rencananya, dua bulan lagi Jokowi akan kembali meninjau perkembangan pembangunan di 123 rumah itu. Jika pembangunan mulai berjalan, maka warga akan mencari tempat pengungsian.
"Bagi yang mampu mungkin bisa mencari kontrakan sementara. Tapi bagi yang nggak mampu, nanti ngikut saudaranya. Di depan kantor Kelurahan juga disiapkan penampungan," tutur Rakat.
(dnu/mpr)