Aksi mahasiswa yang mendukung gerakan buruh dalam menuntut kenaikan upah ini, terlibat kericuhan dengan polisi. Kericuhan bermula saat mahasiswa akan membakar dua ban bekas yang sudah disiapkan. Saat api mulai membakar ban, mahasiswa telah membentuk lingkaran dengan membuat pagar betis.
Saat api mulai membesar, beberapa personel kepolisian langsung maju, dan membubarkan pagar betis mahasiswa. Petugas langsung mengambil ban dan memadamkanya. Bendera-bendera yang dibawa para mahasiswa sempat diambil oleh polisi, namun dikembalikan. Aksi para mahasiswa tetap berlanjut dengan terus berorasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dukung aksi buruh. Dan hentikan aksi-aksi premanisme ormas untuk menghadang gerakan buruh,"teriak koordinator aksi, Azwar dalam orasinya.
Aksi mahasiswa ini, juga dilakukan dengan menyalakan puluhan lilin, simbol solidaritas untuk buruh. Mereka juga membawa poster-poster diantaranya bertuliskan "kebebasan Berserikat Harga Mati" "Hancurkan Premanisme dan Militerisme," dan lain-lain.
(mpr/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini