"Seharusnya, kalau ada, dengan kata-kata yang lebih keras. Diberhentikan dengan marah disertai rasa jengkel," kata Martin kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Martin menilai Akil pantas diberi kata-kata yang lebih keras karena kasusnya telah merusak kepercayaan masyarakat kepada Mahkamah Konstitusi (MK). Apalagi kasus dugaan suapnya disertai dengan adanya narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk pemilihan Ketua MK, Martin berpesan agar dipilih orang yang memiliki rekam jejak bersih. Kepentingan bangsa harus jadi pertimbangan utama dalam memilih pengganti Akil.
"Tidak masalah dari parpol, yang penting rekam jejaknya baik," tuturnya.
(trq/gah)