"Pak Ahok layak (jadi pemimpin tingkat nasional), layak, pokoknya layak," sebut Jokowi seraya mengacungkan kedua ibu jarinya usai malam penganugerahan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) di Graha Niaga, Jl. Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2013).
Pada malam tersebut Wagub Ahok menerima penghargaan sebagai tokoh yang aktif melawan korupsi. Sementara itu Jokowi telah menerima penghargaan yang sama pada tahun 2010 silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi penilaian pasangan duetnya tersebut, Ahok juga mengapresiasi Jokowi. Ia kemudian berkelakar andaikan dirinya juga dicapreskan.
"Bagus dong kalau Pak Jokowi bilang saya begitu, cuma gimana mau nyapres orang saya saja nggak punya partai? Lagian juga kalau nyapres saya liat-liat juga kalau Pak Jokowi maju ya saya enggak. Udah pasti kalah sayanya, hahaha," jawab Ahok saat diwawancara terpisah.
Menurutnya lebih baik jika Jokowi benar dicapreskan maka tidak berduet dengannya. Ia berpendapat bahwa setidaknya ada salah satu antara Jokowi maupun Ahok yang harus membangun DKI Jakarta hingga tuntas.
"Nanti dimarahin sama orang Jakarta kalau dua-duanya maju, kan biar enak tuh yang satu di Merdeka Utara (Istana Negara) nah yang satu lagi di Merdeka Selatan (Balai Kota), itu baru tuh bisa membangun," tandasnya.
(bpn/jor)