Kaki Diamputasi, Imam Solo Touring Kampanyekan Keselamatan Berlalu Lintas

Kaki Diamputasi, Imam Solo Touring Kampanyekan Keselamatan Berlalu Lintas

- detikNews
Kamis, 31 Okt 2013 09:40 WIB
Imam (Mei/detikcom)
Jakarta - Imam Sujoko, seorang penyandang difabelitas ini melakukan solo touring menggunakan motor matic, Yamaha Xeon dari Jember ke Jakarta. Tujuannya untuk mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas kepada pengendara motor.

Peristiwa kecelakaan lalu lintas di tahun 1995 yang membuat kaki mantan crosser ini diamputasi, menjadikannya gencar mengkampanyekan akan keselamatan berlalu lintas. Saat itu, ia dan teman-teman crosser-nya baru pulang latihan crosser.

Tiba-tiba, sebuah truk Fuso menghantam motornya dan juga motor temannya, Hartono, dari belakang. Peristiwa nahas itu membuat pria berusia 45 tahun ini harus kehilangan satu kaki kirinya. Kaki kirinya diamputasi hingga ke atas lutut. Sementara temannya Hartono, tewas seketika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak saat itu, saya tidak bisa lagi menjadi crosser. Dari situ, saya bersyukur nyawa saya selamat meski harus kehilangan kaki sebelah," ujar Imam kepada detikcom, Kamis (31/10/2013).

Namun, peristiwa kecelakaan itu tidak membuatnya kapok mengendarai motor. Seiring dengan perkembangan teknologi motor, ia pun tetap berkendara dengan motor matic-nya. Baginya, nyawanya sudah tergadaikan di atas aspal jalanan.

"Saya dari kecil sudah terbiasa bawa motor. Diri dan nyawa kita sudah tergadaikan di aspal. Jadi saya tidak pernah putus asa dengan kekurangan yang ada pada diri saya," katanya.

Dengan kekurangan yang ada pada dirinya, tidak membuatnya bersikap apatis. Ia bahkan sering membantu korban kecelakaan yang ia temui di jalan. Ia bahkan pernah menangkap sendiri pengendara yang melakukan tabrak lari.

"Saya juga pernah melihat orang tertabrak bus, dan busnya kabur. Saya berusaha mengejar, tetapi tidak berhasil," imbuhnya.

Kecelakaan itu pula yang mendorong dirinya untuk mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas. Perjalanan dari Jember menuju Jakarta yang ia tempuh sejak tanggal 7 Oktober 2013 lalu, ia sempatkan untuk berhenti di sejumlah tempat dan kantor kepolisian. Di perjalanan, di warung-warung kecil, ia bertemu dengan orang-orang yang berkendara dan juga komunitas-komunitas motor.

"Di jalan saya berhenti untuk beristirahat, mampir ke warung-warung dan komunitas untuk diskusi dan memberikan brosur keselamatan berlalu lintas," imbuhnya.

Selain mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas, Imam juga punya satu cita-cita yang hingga saat ini belum tercapai.

"Saya hanya ingin satu hal, yaitu kaki palsu," ucapnya.

Setibanya di Jakarta pada Rabu (30/10/2013), ia pun menemui Kakorlantas Polri Irjen Pol Pudji. Kampanyenya akan keselamatan berlalu lintas ini, mendapat apresiasi dari Pudji dan mendapatkan piagam penghargaan sebagai pelopor keselamatan berlalu lintas.

Ia juga bertemu dengan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Chrysnanda, dan mendapatkan penghargaan serupa. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya pun memberinya gelar sebagai duta keselamatan berlalu lintas.


(mei/nik)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads