"Kita tanyakan juga apakah pernah ada pertengkaran hebat (Gatot dengan Holy), namun istrinya ini tidak tahu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Dalam pemeriksaan di Unit V Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Senin 28 Oktober 2013 lalu, Herbudianti memberikan kesaksiannya soal keseharian Gatot. Berikut 6 poin yang menjadi kesaksian Herbudianti dalam pemeriksaan tersebut.
1. Gatot Tak Minta Izin Menikah
|
"Namun disampaikannya bukan sebelum menikah tetapi setelah menikah baru diberitahukan kepada istrinya," jelas Rikwanto.
Tidak diketahui jelas kapan Gatot dan Holy ini menikah. Tetapi, Gatot menceritakan pernikahan keduanya itu kepada Herbudianti sekitar tahun 2010.
"Ya itu kan perlu proses. Mungkin setelah beberapa bulan menikah atau satu tahun menikah baru diceritakan, bisa saja," ungkap Rikwanto.
2. Tak Tahu Barang yang Diberikan Gatot ke Holy
|
"Istrinya tidak tahu apa saja yang pernah diberikan G (Gatot) kepada Holy. Tahu setelah kejadian saja," kata Rikwanto.
Rikwanto mengatakan, dalam pemeriksaan terhadap Herbudianti, Senin (28/10) kemarin, istri pertama Gatot itu baru mengetahui bahwa suaminya sudah membelikan Holy apartemen dan mobil Honda CRV, setelah kasus tersebut mencuat.
"Tahunya juga bukan dari G sendiri," imbuh Rikwanto.
Dari sumber di kepolisian, selain dibelikan apartemen, Holy juga mendapatkan mobil Honda CRV B 19 HLY warna hitam. Holy juga dibelikan sejumlah perhiasan swarovski dan uang saku bulanan.
3. Herbudianti Tak Pernah Bertemu dengan Holy
|
"Herbudianti tidak pernah bertemu atau pun berkomunikasi dengan Holy. Dia hanya tahu dari cerita-cerita G (Gatot) saja," ujar Rikwanto.
4. Gatot Ceritakan Keinginan Holy Ceraikan Herbudianti
|
"G pernah cerita kepada Herbudianti, keinginan Holy untuk menceraikan Herbudianti," imbuh Rikwanto.
Menurut Rikwanto, Herbudianti tidak menunjukkan sikap yang reaktif ketika suaminya menceritakan keinginan Holy untuk menceraikannya. Herbudianti hanya memasrahkan semuanya kepada Gatot.
"Reaksinya terserah suami saya. Saya sebagai istri yang sah, kalau mau diceraikan terserah," ucap Rikwanto.
Rikwanto menambahkan, Gatot menceritakan unek-uneknya itu kepada Herbudianti pada pertengan tahun 2013.
Rikwanto melanjutkan, Herbudianti sudah tidak bisa menuntut apa-apa sejak mengetahui pernikahan Gatot dengan Holy.
5. Sejak Tahu Soal Holy, Istri Sah Tak Pedulikan Gatot Supiartono
|
"Sehari-hari, istri G ini tidak mempermasalahkan kapan (Gatot) pulang atau tidak pulang," terang Rikwanto.
Menurut Rikwanto, Herbudianti tidak banyak mempertanyakan kemana saja suaminya setelah seharian bekerja di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Di samping karena mengetahui kesibukan dinas suaminya sebagai pejabat esolon I BPK, Herbudianti juga bisa memaklumi bila Gatot sudah 'terbagi dua'.
"Karena sudah tahu sudah menikah dengan Holy dan pekerjaannya sibuk juga, jadi tidak banyak tanya," ujar Rikwanto.
6. Herbudianti Pernah Bertemu Surya
|
"Herbudianti pernah bertemu dengan S, di kantor dan juga di rumahnya. Pernah ke rumahnya di Penggilingan, tetapi hanya di teras rumah," jelas Rikwanto.
Menurut Herbudianti kepada penyidik, ia tidak tahu betul siapa Surya sebenarnya. Yang ia tahu, Surya adalah sopir rental yang diminta Gatot untuk menyopirinya.
"Dia tidak kenal S itu, hanya tahu sopir rental," imbuh Rikwanto.
Surya Hakim adalah sopir freelance yang dikenal Gatot di Hotel Pecenongan, Jakarta Pusat sekitar tahun 2011. Sejak saat itu, hubungan Gatot dengan Surya semakin intens.
Surya sering diminta oleh Gatot untuk mengantarnya menemui Holy di Apartemen Kalibata City. Gatot pula lah yang menyuruh Surya untuk mencari eksekutor untuk menghabisi nyawa Holy.
Halaman 2 dari 7