"Rem truk saya blong Pak. Sebelum kejadian ini, saya lewat di Jl Pangeran Suryanata, saya menabrak tiang listrik dan gerobak bakso dan saya sudah minta maaf," kata Surianto, kepada wartawan di Mapolresta Samarinda, Jl Bhayangkara, Kamis (24/10/2013) malam.
Surianto menerangkan, usai meminta maaf kepada warga sekitar Jl Pangeran Suryanata dan pedagang bakso, dia sempat memperbaiki rem truk yang dikemudikannya. Namun sayang, saat berjalan di turunan Jl MT Haryono, remnya kembali tidak berfungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, saya menabrak kendaraan yang ada di depan saya. Saya sudah tidak bisa kendalikan dan saya menabrak pagar kantor PU Kaltim," tambahnya.
Saat itu Surianto mengaku usai mengantarkan ban kendaraan alat berat untuk sebuah perusahaan tambang batu bara dan bermaksud pulang kembali ke kawasan pergudangan di Jl Ir Sutami. Namun nahas di tengah perjalanan.
Saat ditanya wartawan kenapa terkesan memaksakan truk tetap melanjutkan perjalanan di tengah kondisi rem yang tidak berfungsi dengan baik, Surianto mengaku saat itu hanya berfikir bahwa rem sudah kembali berfungsi.
"Saya tetap lanjut berjalan karena rem tadi sempat saya perbaiki dan sudah berfungsi lagi. Tidak tahu mendadak blong lagi. Rencana truk di simpan di gudang dan diperbaiki lagi di gudang," akunya.
Surianto tidak bisa berkata-kata lagi setelah tahu korban kecelakaan akibat truknya itu mengakibatkan 2 orang meninggal dunia di lokasi kejadian dan 8 orang luka-luka.
"Ya mau bagaimana lagi Pak," sebutnya.
Truk 6 roda bernomor polisi KT 8887 BG yang dikendarai Surianto menyeruduk 1 minibus dan 7 motor saat melintas di jalan turunan Jl MT Haryono. Akibatnya 2 orang tewas dan 8 orang luka-luka.
Korban luka dirawat di RS Dirgahayu, Samarinda. Satlantas Polresta Samarinda tengah melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini