Laporan diterima polisi dari sebuah ormas Islam yang ada di Tasikmalaya. Dalam laporan itu disebutkan, ada tempat karaoke yang menyediakan layanan tari telanjang berada 50 meter di belakang Masjid Agung Tasikmalaya.
Laporan itu hanya dalam bentuk lisan, tak ada bukti video ataupun foto yang dilampirkan. Namun polis tetap menindaklanjuti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk saat ini, polisi telah melakukan penelusuran dengan mengandalkan intelijen. "Sampai saat ini, kami belum mendapatkan bukti itu," ujar Noffan.
Jika terbukti ada, Noffan berjanji akan memprosesnya secara transparan dan tidak akan ada yang ditutup-tutupi. Sementara ternyata laporan itu tak benar, Noffan mengimbau agar ormas Islam yang membuat laporan tak memprovokasi masyarakat.
"Kalau memang benar ada dan mempunyai bukti fisiknya, mending langsung lapor polisi saja, nanti kami akan tindak," ungkapnya.
Kasatpol PP Kota Tasikmalaya Deni Diyana juga mengaku menerima laporan serupa. Pihaknya sudah mengumpulkan para pengusaha karaoke di Kota Tasikmalaya untuk menanyakan kebenaran adanya tari bugil yang ada di tempat karoke.
"Tapi semuanya menampik, dan mengatakan tidak ada," papar Deni.
Selain itu juga, kata dia, dirinya menegaskan mengenai jam operasional tempat karaoke seperti dalam imbauan walikota. "Intinya mereka siap bekerja sama untuk mengatasi info tari telanjang ini," katanya.
(trq/trq)