"Intelijen dari Hongkong, dia cuma tukang foto keliling," kata Ruhut kepada wartawan, Senin (21/10/2013).
Menurutnya Rahmad cuma staf lokal atau tenaga honorer di KBRI Singapura. Meskipun Rahmad mengaku sudah berkarier di KBRI selama lebih dari 16 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di luar perdebatan tentang penjemputan Prof Subur oleh BIN, ternyata M Rahmad punya kedekatan dengan BIN. Dia pernah bertugas di unit intelijen negara tersebut saat bertugas di negara sahabat tersebut.
"Pernah di unit sandi, pernah pula di unit BIN," kata Rahmad kepada detikcom, Senin (21/10/2013).
Namun kemudian Rahmad mengundurkan diri dari KBRI Singapura setelah berkarier selama 16 tahun. Ia memutuskan menjadi tenaga ahli Ketua FPD Anas Urbaningrum pada tahun 2009 lalu.
Keluar dari KBRI Singapura, Rahmad kemudian beralih jalur ke politik. Ia menjadi tim sukses Anas di Kongres PD 2010 silam. Pasca terpilihnya Anas menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, dia ditunjuk jadi Wakil Direktur Eksekutif di PD.
(van/nwk)