"Terkait tuduhan yang tidak benar terhadap BIN yang dilontarkan oleh moderator saudara M Rahmad pada acara diskusi di ormas PPI, seharusnya yang bersangkutan bersikap kesatria untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya," ujar Djoko dalam pernyataanya, Minggu (20/9/2013).
Menurut Djoko, Rahmad seharusnya segera keluar dari tempat persembunyiannya. Pernyataan maaf di depan publik, kata Djoko, sepadan dengan penyataannnya ketika menuding BIN melakukan penjemputan terhadap Prof Subur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden SBY sudah memerintahkan aparat penegak hukum untuk mengusut pihak yang menyebarkan informasi bahwa BIN menjemput Subur. Si penyebar tudingan bernama M Rahmad itu kini bersembunyi.
Rahmad yang merupakan eks Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat itu adalah moderator dalam acara Diskusi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) ini digelar di kediaman Anas Urbaningrum di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (18/10). Dalam diskusi itu dia menyampaikan bahwa Prof Subur yang sedianya menjadi pembicara tidak hadir karena dijemput BIN.
Diskusi itu sendiri bertema 'Dinasti Versus Meritokrasi Politik. Sebagai pembicara dalam diskusi itu Anas Urbaningrum, Chusnul Mariyah, dan Prof Subur Budisantoso. Namun Subur tak hadir.
(fjr/fjr)