Menko Polhukam: Rahmad Jangan Bersembunyi, Keluarlah dan Meminta Maaf

Menko Polhukam: Rahmad Jangan Bersembunyi, Keluarlah dan Meminta Maaf

- detikNews
Minggu, 20 Okt 2013 08:01 WIB
Jakarta - Menko Polhukam Djoko Suyanto ikut angkat bicara menanggapi fitnah yang dilontarkan pengurus Pergerakan Perhimpunan Indonesia (PPI) M Rahmad atas tudingan penjemputan eks Ketum PD Prof Subur oleh BIN. Menurut Djoko Rahmad harus berani tampil di depan publik dan meminta maaf.

"Terkait tuduhan yang tidak benar terhadap BIN yang dilontarkan oleh moderator saudara M Rahmad pada acara diskusi di ormas PPI, seharusnya yang bersangkutan bersikap kesatria untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya," ujar Djoko dalam pernyataanya, Minggu (20/9/2013).

Menurut Djoko, Rahmad seharusnya segera keluar dari tempat persembunyiannya. Pernyataan maaf di depan publik, kata Djoko, sepadan dengan penyataannnya ketika menuding BIN melakukan penjemputan terhadap Prof Subur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang bersangkutan harus berani muncul ke publik untuk mengatakan bahwa penyatannya itu tidak benar, bukan malah bersembunyi, karena pernyataanya itu juga disampaikan di depan publik," kata Djoko.

Presiden SBY sudah memerintahkan aparat penegak hukum untuk mengusut pihak yang menyebarkan informasi bahwa BIN menjemput Subur. Si penyebar tudingan bernama M Rahmad itu kini bersembunyi.

Rahmad yang merupakan eks Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat itu adalah moderator dalam acara Diskusi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) ini digelar di kediaman Anas Urbaningrum di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (18/10). Dalam diskusi itu dia menyampaikan bahwa Prof Subur yang sedianya menjadi pembicara tidak hadir karena dijemput BIN.

Diskusi itu sendiri bertema 'Dinasti Versus Meritokrasi Politik. Sebagai pembicara dalam diskusi itu Anas Urbaningrum, Chusnul Mariyah, dan Prof Subur Budisantoso. Namun Subur tak hadir.

(fjr/fjr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads