"Kereta yang akan dinaiki pengantin adalah Kyai Jong Wiyat," kata salah satu panitia, KRT Yudhohadiningrat, kepada wartawan di Kraton Kilen, Jumat (18/10/2013).
Kereta pengantin akan berangkat dari Keben Kraton diikuti kereta yang akan dinaiki utusan dalem, yakni Kyai Notopuro. Selanjutnya kerata Kyai Ambarrukmo, Kyai Roto Biru dan Kyai Permili dinaiki para penari bedhaya Manten. Sedangkan 12 penari Lawung akan menaiki kuda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Keben, rombongan kereta pengantin melewati Jl Rotowijayan, depan Masjid Besar Kauman, Museum Sonobudoyo, baru ke arah utara melewati Jl Trikora. Saat rombongan pengantin sampai di depan Museum Sonobudoyo, Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama GKR Hemas berangkat dari Pagelaran Kraton.
Sri Sultan dan GKR Hemas akan menaiki kereta Kanjeng Kyai Wimono Putro. Selanjutnya kereta Kyai Landover Wiesmann, Landover Surabaya, Landover Ijem. Paku Alam IX akan menaiki Kyai Mondro Juwolo dan kerabat Puro Paku Alaman akan menaiki Kyai Kus Gading dan Kyai Puspoko Manik.
Rombongan Sultan yang akan berangkat dari Pagelaran akan dikawal 240 prajuri dari empat bregada yakni Wirobrojo, Daeng, Ketanggung dan Mantrijero. Sultan akan menuju Pagelaran melewati Siti Hinggil setelah rombongan pengantin berangkat dari Keben.
"Total jumlah prajurit kraton semuanya ada 360 orang dan kereta akan ditarik 68 ekor kuda," katanya.
Prosesi pernikahan akan berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 21 hingga 23 Oktober 2013. Hari pertama diisindengan acara nyantri dan siraman untuk pengantin pria di Ksatriyan. Pengantin putri akan siraman, tantingan, dan midodareni di Keputren. Hari kedua prosesi dilanjutkan dengan ijab dan panggih di keraton. Resepsi dan pamitan digelar di hari terakhir atau tanggal 23 Oktober.
(bgs/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini