Tawaf wada atau tawaf perpisahan menjadi penutup. Tak heran kiranya sejak Kamis (17/10/2013) sore, Kota Makkah padat. Lalu lintas macet tak bisa bergerak.
Kendaraan yang mengantar jamaah banyak yang parkir di pinggir jalan. Jamaah haji dari seluruh penjuru dunia berjalan menuju Masjidil Haram. Ada juga yang beristirahat lebih dahulu melepas lelah di penginapan di Makkah sebelum kemudian melakukan tawaf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk tawaf di sekeliling Kabah memang sudah sangat padat. Berdesak-desakan, bahkan saling dorong kadang terjadi. Kondisi ini amat jauh berbeda dengan di lantai dua dan tiga.
Jamaah haji Indonesia dengan batik yang khas juga terlihat melakukan tawaf wada. Konvoi jamaah haji Indonesia banyak mengalir dari penginapan mereka selepas isya.
Namun karena ada beberapa yang berusia sepuh tak jarang mereka tertinggal rombongan. Bahkan ada kakek yang tertinggal di pinggir jalan di Makkah. Sang kakek mengalami dehidrasi dan duduk terdiam di pinggir jalan. Seorang mukimin, warga Indonesia yang tinggal di Saudi, dan seorang wartawan menolong sang kakek, hingga satu jam kemudian baru datang petugas haji.
Jalan-jalan di Kota Makkah memang padat. Semua bergerak menuju Kabah, tak putus-putus. Para jamaah berdoa dan menyampaikan salam perpisahan untuk Kabah dan Makkah. Namun dengan harapan semoga suatu saat bisa kembali lagi. Labaik Allahuma labaik.
(ndr/nrl)