"Ada kemajuan dalam waktu setahun. Punya transportasi modern kan mimpi saya juga, sekarang direalisasikan penerus saya. Saya juga harus terima kasih," kata Sutiyoso dalam acara launching logo Jakarta Monorail di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (16/10/2013) malam.
Sutiyoso mengaku senang dengan kinerja Jokowi terutama karena meneruskan pola transportasi makro yang dulu digagasnya. "Itu saya senang sekali. Dulu saya yang memulainya dan mandeg selama ini. Kalau saya lihat tiang pancangnya seperti melihat beban buat saya terus menerus. Kalau diteruskan seperti ini kan bagus," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain monorel, pria yang akrab disapa Bang Yos itu juga memaparkan keberhasilan Jokowi-Ahok yang lainnya, yaitu dalam merelokasi Pedang Kaki Lima (PKL).
"Menertiban PKL itu makan ati, tapi saya kira sudah dilaksnakan dengan baik. Tingkat perlawanan juga sudah tidak tinggi. Masyarakat makin sadar pentingnya relokasi sebagai ibukota negara," kata Bang Yos.
"Sesuatu yang tidak populis tapi dilakukan, itu kan juga perlu kita apresiasi," lanjutnya.
Namun, Sutiyoso menuturkan masalah prioritas utama ibukota tetap harus jadi perhatian, yaitu kemacetan dan banjir. Ia menyoroti masalah jalur busway yang kerap diserobot pengguna kendaraan lain.
"Yang perlu prioritas adalah mengatasi macet dan banjir," ucap Sutiyoso.
"Saya hanya ingin mengoreksi Jalur busway diamankan, karena kalau jalur itu dilewati oleh kendaraan lain, ya tidak sesuai dengan niatan awal. Itu harusnya eksklusif, nggak boleh dilewatin kendaraan lain, termasuk tentara lewat, saya malu melihatnya," imbuhnya.
(iqb/fdn)