Buaya sepanjang 4 meter itu diperkirakan berbobot 4 kuintal. Usai ditangkap, hewan buas ini diletakkan di depan halaman rumah Harun, Jalan Mustika, Sungai Udang Hilir, RT 02/ RW 01, Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya, Kalbar. Keempat kaki dan moncongnya diikat tali nilon. Agar buaya tidak mengamuk, matanya ditutup warga dengan kain.
Buaya ini ditangkap di sungai dekat desa, Rabu (16/10/2013) sekitar pukul 07.00 WIB. Hingga saat ini, ratusan warga dari berbagai desa terus berdatangan ke rumah Harun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harun menceritakan buaya dijerat dengan jala nilon. Awalnya warga takut, tapi kemudian mereka nekat. Sebab, kalau tidak ditangkap, buaya tersebut sangat meresahkan.
Iskandar, nelayan setempat, mengaku buaya ini sudah lama tidak pernah terlihat masuk ke kampung warga. Diperkirakan, karena pintu air jebol diterjang air pasang laut, buaya masuk ke sungai. "Ini adalah kemunculan pertama kalinya. Kemungkinan ada dua lagi yang belum tertangkap," ujar Iskandar.
Pemerhati buaya Pontianak, Hermayani Putera, mengapresiasi warga yang menangkap buaya muara dalam keadaan hidup.
"Kami sambut baik upaya warga ini, tentu harus kita selidiki kenapa buaya yang tergolong besar ini bisa masuk ke lingkungan warga," terang Hermayani.
Rencananya warga akan menyerahkan buaya ini ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat. Namun warga meminta pemerintah mengganti biaya penangkapan. Dananya akan digunakan untuk mengganti pintu air yang rusak yang selama ini kurang mendapat perhatian pemerintah.
Di desa yang berada di pinggir Sungai Udang ini kemunculan buaya sering terjadi. Awal Oktober, warga setempat Syahrani diserang buaya jenis Sinyulong hingga mengalami luka-luka.
(try/try)