Dapur tradisional di Maktab 21 menjadi salah satu area yang dikunjungi Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali berserta rombongan saat mengecek persiapan tenda di Arafah, Sabtu (12/10/2013).
Memasuki wilayah dapur, peralatan masak ukuran jumbo, tungku kayu bakar ukuran besar, tabung pemadam kebakaran dan perkakas dapur lainnya telah dipersiapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beras yang disantap jamaah haji Indonesia pun kualitas terbaik, nomor 1. Belum lagi ada persediaan sambal sachet. Menu masakan disesuaikan cita rasa masing-masing negara.
Ketua Muassasah Asia Tenggara, Zuhair bin Abdul Hamid Sedayu mengatakan bahan bakar untuk memasak yang diizinkan selama ini di dapur tradisional di Arafah hanya gas dan kayu bakar.
Persediaan kayu bakar diambil dari wilayah sebelah selatan Saudi Arabia yang memiliki pepohonan yang bisa dimanfaatkan kayu bakarnya.
Menurut dia, dapur-dapur tradisional itu rencananya akan disulap menjadi dapur terpusat di Arafah. Dapur modern itu letaknya nanti di pintu masuk Arafah.
Pembangunan dapur modern tersebut akan dimulai usai musim haji 1434 Hijriyah. Semacam pabrik yang produksi makanan dan bekerja sepanjang tahun. Biayanya Rp 300 juta dan juga akan melayani jamaah yang menunaikan ibadah umroh.
Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menyambut baik rencana muassasah tersebut. "Langkah maju muassasah. Setelah dapur tradisional ini, akan ada dapur modern seperti di Mina," kata Menag.
Ia mencontohkan memasak beras di dapur modern Mina. "Tinggal taruh beras, cuci, masak dengan suhu dan waktu tertentu lalu masukkan ke box dan dibagi-bagi," ujar dia.
(aan/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini