Namun dibalik kekayaannya, Wali Kota Tangerang Selatan itu kini masih dihadapkan pada masalah pembenahan dan penataan kota yang dipimpinnya. Bagaimana kondisi Tangsel saat ini?
Tangerang Selatan yang kini 'dipegang' Airin memang baru berusia 5 tahun sejak dibentuk pada 26 November 2008, ibarat balita mungkin baru belajar berlari dan bicara. Tangsel masih di hadapkan pada beberapa masalah akut perkotaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di beberapa jalan itu memang tengah ada perbaikan dengan pemasangan beton atau cor jalan, tapi sebagian lain belum tersentuh. Tak hanya soal jalan berlubang, Tangsel di hadapkan juga pada masalah kemacetan yang kronis.
Tengok saja, siapa yang tak kenal macet parah di Ciputat, Cirendeu, dan BSD saat jam berangkat maupun pulang kerja? Upaya pembangunan fly over di pasar Ciputat sepertinya tak signifikan mengurai kemacetan.
Menanggapi persoalan yang dihadapi Tangsel, pengamat perkotaan Yayat Supriyatna menilai masalah yang dihadapi ini bisa jadi masih wajar karena Tangsel masih baru sebagai kota.
"Konsentrasi Tangsel sekarang masih penyediaan sarana dan prasarana pemerintahan, pembangunan di masyarakat belum optimal karena baru berdiri 2008," kata Yayat Supriyatna saat berbincang, Jumat (11/10/2013).
Namun Yayat menilai, ada disparitas target pembangunan yang mencolok di Tangsel, yaitu antara pengusaha (pengembang) dengan pemkot.
;
"Kawasan BSD, Alam Sutera di mana terdapat perumahan-perumahan besar dan fasilitasnya sangat bagus, bisa dibilang kawasan ini sudah mandiri. Sementara di luar kawasan itu tidak begitu optimal.," ucapnya.
"Kecepatan pertumbuhan belum bisa didukung dengan infrastruktur sehingga wajar kemacetan parah, masalah sampah, air bersih dan pembangunan pusat pemerintahan yang belum selesai," imbuh Yayat.
Ia berharap ada kerjasama antara Pemkot dengan pengusaha atau pengembang untuk pembangunan kota. Begitu juga dengan pemerintahan tetangga soal mengurai kemacetan.
Sementara itu, Kabag Humas Pemkot Tangsel Dedi Rafidi, menjelaskan bahwa permasalah yang dihadapi Tangsel saat ini masih terus dibenahi, bahkan dibawah Airin dianggap progresif.
"Untuk perbaikan jalan yang rusak sedang dikerjakan, mudah-mudahan bulan Desember bisa selesai," kata Dedi Rafidi dikonfirmasi terpisah.
"Kalau macet diupayakan dengan bantuan Dishub untuk mengurai kemacetan karena volume kendaraan yang banyak di jam-jam sibuk. Ini sedang akan dicarikan solusinya," imbuhnya.
Soal jalan rusak, menurut Dedi di Tangsel ada jalan milik pemerintah pusat, Pemprov, dan Pemkot, sehingga perbaikannya pun tergantung kepemilikan.
"Yang di Pamulang itu jalan propinsi kemarin terhalang oleh pembebasan tanahnya, tapi sekarang sudah beres.
Sama seperti yang di Puspitek itu jalan propinsi sekarang sedang dikerjakan," ujar menanggapi titik jalan rusak.
"Untuk Jalan Ciater itu jalan Pemkot Tangsel sedang dikerjakan dan sekaligus pelebarannya, bahkan jalan itu nanti akan menjadi percontohan karena akan ada jalur sepeda dan trotoar serta kabel listrik di tanam di dalam tanah," imbuh Dedi.
Peliknya permasalahan Tangsel memang perlu ditangani serius oleh pemkot di bawah komando sang walikota cantik Airin Rachmi Diany. Kasus korupsi yang melilit keluarganya diharapkan tak menggangu kinerja mantan finalis puteri Indonesia 1996 itu sebagai Wali Kota.
Apalagi dengan kepemilikan harta yang fantastis bersama suaminya, tentu gaji sebagai Wali Kota lebih dari cukup bagi ibu dua anak itu untuk menata Tangerang Selatan.
"Pokoknya harus gesit dan lincah. Kita ingin Wali Kota blusukan tahu masalah yang dihadapinya. Jangan teralihkan karena sekarang ramai kasus," saran Yayat Supriyatna.
(iqb/gah)