"Jika dinasti ini (Dinasti Atut) roboh akan digantikan dinasti lain. Karena yang lain juga cukup kuat," ujar akademisi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Dahnil Anzar usai konferensi pers di ICW, Jl Kalibata Timur, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2013).
Dahnil mengatakan, ada 3 dinasti lain yang cukup kuat di wilayah Provinsi Banten. Yaitu dinasti Ismet Iskandar yang menguasai Kabupaten Tangerang, dinasti Jayabaya di Lebak dan dinasti Aat Safaat di Cilegon. Ketiga dinasti tersebut dinilainya sudah pasang kuda-kuda untuk menggeser Dinasti Atut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya saat ini kelemahan ketiga dinasti tersebut dibanding Atut ada pada lingkungan sosial. Dinasti Atut dapat membina orang-orang yang mempunyai kapasitas penting di lingkungan sosial seperti keagamaan, kepolisian, kejaksaan dan akademisi dengan lebih baik.
"Makanya kita tidak pernah dengar suara dari kyai. Suara civil society tidak banyak," terangnya.
Meskipun saat ini ketiga dinasti tersebut hanya bergerak dalam lingkup kabupaten, namun menurutnya tidak tertutup kemungkinan akan bergerak lebih luas. "Pada prinsipnya praktiknya serupa," kata Dahnil.
Ia kemudian menjelaskan mengenai teori political bandit oleh Mancur Olson. Di dalam teori tersebut dikenal 2 jenis bandit politik, yaitu bandit yang bergerak dan bandit yang tidak bergerak.
"Bandit yang bergerak ini memperlebar terus kekuasaannya seperti Dinasti Atut. Tidak menutup kemungkinan ketiga dinasti itu akan bergerak juga," katanya.
Menurutnya dari ketiga dinasti tersebut, Dinasti Ismetlah yang memiliki kecenderungan kuat dapat menggeser Dinasti Atut. Sebab secara teritorial, wilayah Tangerang paling besar di antara wilayah lain di Banten.
"Karena sentimen ini dengan primordial dan teritorial kuat," pungkasnya.
(kff/lh)