Kronologi Pembunuhan Holly Angela

Tragedi Berdarah di Kalibata City

Kronologi Pembunuhan Holly Angela

- detikNews
Jumat, 11 Okt 2013 15:17 WIB
Gatot Supiartono dan Holly (Istimewa)
Jakarta - Kasus pembunuhan Holly Angela atau Niken Hayu Winanti (37) perlahan menjadi terang benderang dengan fakta-fakta yang mengejutkan. Pembunuhan itu telah direncanakan dan diduga melibatkan orang penting. Berikut kronologi pembunuhan Holly seperti yang dikumpulkan dari penyidikan polisi.

Agustus 2013

Pembunuhan itu sudah direncanakan 2 bulan sebelum akhirnya Holly dieksekusi. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, untuk menyusun strategi pembunuhan ini, para pelaku menyewa satu unit di lantai 6BE tower Ebony atau beberapa lantai di bawah Holly yang tinggal di lantai 9 tepatnya di unit 9AT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka menyewa kamar di lantai 6 sejak Agustus 2013 lalu," kata Rikwanto di Jakarta, Kamis (10/10/2013).

Kamar tersebut disewa atas Elriski Yudhistira (34), pria yang ditemukan tewas di pelataran taman tower Ebony. Kamar tersebut disewa untuk 6 bulan ke depan hingga Januari 2014 dengan harga Rp 22 juta.

Sepanjang bulan Agustus ini, pelaku pembunuhan melakukan perencanaan hingga pengintaian kepada korban.

September 2013

Sepanjang September pelaku masih mengintai korban hingga akhir September 2013 diputuskan melakukan eksekusi.

30 September

Sebelum pukul 21.30 WIB

Pada Senin malam ini, pelaku yang belakangan diketahui 4 orang itu rupanya menyamar menjadi anak band, membawa hard case yang berisi 2 gitar dan masuk ke kamar Holly, unit 09AT Tower Ebony. Hard case ukuran besar berwarna hitam itu akan digunakan untuk menyimpan mayat Holly. Mereka juga telah menyiapkan kopi bubuk untuk menyamarkan bau anyir.

Rupanya, mereka sudah membawa kunci duplikat unit apartemen Holly yang masih dicari tahu dari mana mendapatkan aslinya. Mereka saat itu menunggu kedatangan Holly.

Pukul 21.30 WIB

Holly baru saja pulang dari rumah ibu angkatnya di Cibubur. Sambil berkomunikasi lewat telepon dengan ibu angkatnya itu, Holly berjalan menapaki lorong menuju ke unitnya.

Holly tidak tahu jika di dalam unitnya itu sudah ada beberapa 'tamu tak diundang' yang sudah menantinya. Holly lalu dianiaya oleh 4 pria begitu masuk ke unitnya. Keempat pelaku menarik tangan Holly, membekap mulutnya lalu memukuli menggunakan besi.

Holly yang saat memasuki kamar sedang berkomunikasi dengan ibu angkatnya itu, berteriak minta tolong kepada ibu angkatnya karena diserang Elriski dan temannya.

Teriakan Holly itu didengar melalui telepon genggam oleh ibu angkatnya dan kemudian Holly tidak bisa dihubungi lagi. Ibu angkat Holly yang cemas dengan teriakan Holly itu langsung menelepon ke pengelola apartemen dan adik angkat Holly untuk segera menolongnya.

Menjelang pukul 00.00 WIB

Pelaku lalu kabur melalui loteng, turun ke apartemen unit unit 08AS, pelaku kemudian mencoba melarikan diri dari situ. Ia kemudian memecahkan kaca pintu balkon unit 08AS. Setelah berhasil memecahkan kaca pintu balkon, pelaku berdiam diri sesaat di unit itu. Pelaku lalu mencuci tangannya yang berlumuran darah Holly di wastafel yang terletak di dekat pintu balkon. Mereka lalu menyampirkan handuk untuk turun di unit 09AS.

Adik angkat Holly membuka paksa pintu unit apartemen Holly. Dan menemukan Holly sudah dalam keadaan terikat dan kepala belakang mengeluarkan darah.

Pukul 00.00 WIB

Seorang pria terjatuh dari tower ini. Pria itu diketahui bernama Elriski Yudhistira, yang belakangan diketahui menjadi salah satu dari 4 pembunuh Holly. Elriski diduga terjatuh dari tower Ebony saat kabur melalui balkon.

Pukul 01.10 WIB

Jasad Elriski dibawa ke RSCM sedangkan Holly meninggal dunia saat dibawa ke RS Tria Dipa. Jasad Holly lalu dibawa ke RSCM sebelum dimakamkan ke Semarang.


(nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads