Pasukan Rusia Tewaskan 22 Pemberontak Chechnya

Jakarta - Pasukan Rusia menewaskan 22 orang pemberontak separatis Chechnya dalam sebuah operasi serangan di daerah Vedeno, sekitar 30 mil dari ibukota Chechnya, Grozny, Senin (8/11/2004) waktu setempat.Deputi Perdana Menteri Ramzan Kadyrov, anak dari Presiden Chechnya Akhmad Kadyrov yang tewas dalam serangan bom di sebuah stadion di Grzsny pada 9 Mei lalu, menegaskan serangan ini merupakan pembalasan bagi kelompok gerilyawan."Ini adalah pembalasan kami atas aksi terorisme pada 9 Mei lalu," kata Ramzan Kadyrov dikantor berita ITAR-Tass, dan dilaporkan kembali oleh kantor berita Reuters, Selasa (9/11/2004).Kematian 22 anggota gerilyawan ini merupakan yang terbesar dalam bulan-bulan terakhir ini. Di antara korban tewas termasuk Suleiman Khairulla, yang diidentifikasi Kadyrov sebagai tangan kanan pemimpin gerilyawan Shamil Basayev, kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas pemboman di stadion.Sekurangnya empat orang lainnya juga telah ditahan dalam bulan-bulan terakhir ini karena terkait dengan peristiwa pemboman di stadion Chechnya tersebut.Perang Chechnya yang sekarang sudah memasuki tahun keenam umumnya berupa serangan kecil pukul dan lari dari kelompok pemberontak pada posisi pasukan Rusia atau serangan pada konvoi pasukan Rusia.Pasukan Rusia jauh lebih besar jumlahnya dari kelompok pemberontak dan memiliki persenjataan lengkap hingga belum bisa menumpas gerilyawan di selatan pegunungan Chechnya maupun membersihkan mereka dari ibukota.Ini adalah peperangan kedua di Chechnya dalam dekade terakhir. Pasukan Rusia dan pemberontak Chechnya bertempur seru selama 20 bulan yang berakhir pada 1996 ketika Rusia mundur. Secara de fakto Chechnya menjadi merdeka dan jatuh pada kondisi tanpa hukum.Pasukan Rusia kemudian kembali pada September 1999 setelah pemberontak berbasis Chechnya melakukan serangan mendadak ke daerah tetangga Dagestan dan setelah pemboman apartemen menewaskan 300 orang dimana pemberontak Chechnya dituding sebagai pelakunya. (gtp/)