Stok Beras di Ambon Cukup, Harga Tak Stabil
Selasa, 09 Nov 2004 01:16 WIB
Ambon - Persediaan beras saat Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru dinyatakan mencukupi kebutuhan warga di Kota Ambon dan sekitarnya. Namun demikian harga di pasaran masih sering fluktuatif dan cenderung naik. Pihak Bulog menyatakan persediaan sisa (buffer stok) beras yang tersimpan di Gudang Bulog masih bisa mencukupi kebutuhan warga selama empat bulan kedepan, disisi lain pedagang mengaku sulit mendapatkan beras Bulog padahal permintaan kian meningkat.Persediaan beras yang tersimpan di empat Gudang Bulog di Kota Ambon dan sekitarnya masing-masing di Tulehu, Kebun Cengkih, Air Salobar dan Galala, sebanyak 8.000 ton beras. Persediaan ini dipastikan bisa mencukupi kebutuhan warga hingga bulan Februari 2005. "Untuk bulan Ramadhan sampai menjelang lebaran nanti, persediaan beras masih cukup hingga bulan Februari tahun depan. Persediaan yang tersimpan sebanyak 8000 ton dan bisa menjamin kebutuhan warga di Kota Ambon dan sekitarnya," kata Kepala Devisi Regional (Kadivre) Badan Urusan Logistik (Bulog) Maluku dan Maluku Utara, Herman Agus Mahmud.Herman, yang ditemui detikcom di ruang kerjanya, Senin (08/11/2004), menyatakan Bulog juga akan memasok beras dari Sulawesi Selatan sebanyak 8.700 ton dan akan disalurkan pada empat Gudang Bulog yang berada di Ambon dan sekitarnya.Selain itu, menurut Herman, pihaknya untuk sementara waktu belum bisa menerima beras Mako yang berasal dari Pulau Buru karena belum memasuki masa panen. Disebutkannya, beras Mako yang diminta nanti berkisar sampai 2.000 ton. Menurutnya, kualitas yang dihasilkan beras yang ditanam pada dataran basah Mako terbilang bagus, karena faktor daerahnya adalah kawasan baru dan sementara masih ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Buru. Sementara beras asal Jawa Timur yang selama ini dipasok tidak lagi disediakan karena berdasarkan pengalaman yang telah lalu membutuhkan waktu lama bahkan bisa sampai dua tahun. Proses yang lama itu berdampak pada kualitas beras yang jelek saat tiba di Maluku. Di tempat terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Maluku dan Maluku Utara, Suhartono, kepada detikcom mengungkapkan, untuk menghadapi tiga momen hari besar keagamaan yakni Ramadhan sekarang ini, Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru 2005, persediaan beras di Gudang Bulog masih mencukupi. Harga FluktuatifMeski Bulog Maluku dan Maluku Utara menyatakan persediaan beras cukup, namun kondisi harga di pasar masih saja tidak stabil. Baik pedagang maupun pembeli masih dibuat kaget oleh kenaikan harga yang tidak pasti. Pantauan detikcom, harga beras masih belum stabil dan melonjak naik dengan kisaran Rp 500 hingga Rp 1.000. Di sisi lain, permintaan pedagang ke penyalur sering tidak ditepati sehingga sewaktu-waktu menyebabkan kelangkaan beras Bulog pada beberapa lokasi pasar.Menurut para pedagang, permintaan konsumen yang berdatangan dari luar Pulau Ambon seperti Pulau Seram dan Pulau-Pulau Lease lebih mengutamakan beras Bulog dari pada beras jenis lainnya. Menurut pengakuan beberapa pedagang, kondisi ini bukan saja terjadi pada bulan Ramadhan, tetapi juga di bulan-bulan lain sering dijumpai.
(gtp/)