Sukirwo (43 tahun), seorang pedagang ketoprak yang mangkal di kawasan tersebut mengaku keuntunganya akan meningkat dua kali lipat dibanding berjualan keliling. Pria asal Brebes, Jawa Tengah yang sudah satu tahun berdagang di Taman Ayodya mengaku mendapat keuntungan Rp 400 ribu pada tiap akhir pekan.
Dagangannya pun selalu habis lebih cepat. Mulai berjualan pukul 18.00, dagangannya akan habis pada pukul 24.00 WIB. Sementara jika berjualan keliling dagangannya baru akan habis setelah mendorong gerobak seharian penuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk dapat berjualan di Taman Ayodya, Sukirwo harus mendaftar kepada petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja. Tentunya dengan membayar sejumlah biaya retribusi yang disetor satu pekan sekali.
Besarnya mulai dari Rp 40 sampai Rp 50 ribu. Hal ini sudah menjadi kebiasaan rutin sejumlah pedagang kalau mau tetap mangkal di sekeliling taman Barito.
Ada juga pedagang yang mengaku setiap hari memberikan retribusi sekitar Rp 7 ribu sampai Rp 10 ribu tergantung jenis usahanya. Namun, setiap pembayaran tidak ada bukti kertas atau nota retribusinya.
“Ya, kalau seperti es pudeng itu bisa tujuh atau delapan ribu setiap malam kalau mangkal. Tergantung kitanya ngomong bagaimana terus lokasi jualan. Kalau jualan di depan dekat parkiran pertama itu bisa dikenaikan biaya lebih mahal lagi,” kata Sukirwo.
Soal adanya retribusi ke petugas Satuan Polisi Pamong Praja juga duakui oleh salah seorang tukar parkir di taman Ayodya, Maulana, 34 tahun.
“Petugas satpol PP kalau ke sini (Taman Ayodya) paling minta uang jatah dari pedagang kaki lima makanan sama uang rokok dari tukang parkir,” kata Maulana.
Sementara, Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso membantah ada oknumnya yang meminta uang retribusi ilegal kepada pedagang kaki lima di Taman Ayodya.
Kukuh siap memberikan sanksi berat jika ada anak buahnya yang meminta biaya retribusi ilegal kepada pedagang.
“Kami ini sudah capek. Jaga ini itu, awasin semua. Jangan lah dituduh macam-macam. Personel kami terbatas lho kalau buat jaga semua,” katanya kepada Detik, kemarin.
(erd/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini