1. Mundur dari Calon Ketua Komisi III DPR
|
|
"Saya terimakasih teman pers, Partai Demokrat, PDIP, Pak Priyo, saya secara ksatria...," kalimat Ruhut terputus, air matanya jatuh. Ruhut yang mengenakan batik warna dominan oranye ini terdiam sejenak.
"Saya tidak mau ada polemik di Komisi dan janji saya ingin menegakkan hukum tetap. Saya sedih sahabat saya menangis," kata Ruhut lirih.
Ruhut melanjutkan pernyataannya. "Saya sedih sahabat saya nangis, aku juga nangis. Istri saya sudah bilang kalau ditampar pipi kiri kasih pipi kanan," kata Ruhut.
2. Ketua MK Ditangkap KPK
|
|
"Perisiwa tadi malam saya paling terpukul dan malam itu menangis. Saya ini lawyer DPR untuk semua gugatan yang dibawa ke MK," kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Ruhut menyatakan, sejumlah orang yang ditangkap KPK merupakan teman-temannya. Akil ditangkap dalam waktu yang relatif bersamaan dengan Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Chairun Nisa dan Bupati Gunung Mas Hambit Bintih.
3. 'Istri' Ancam Buka Perselingkuhan
|
|
"Yang perlu saya informasikan, saya tegaskan di sini. Pada awal-awal dia berhubungan dengan WIL-nya dulu, saya katakan akan konferensi pers. Lalu dia nangis kayak anak bayi saking takutnya dia sama infotainment. Untuk itu dia ambil langkah menikah di Manado," ujar Ana.
Ana mengatakan itu di sela-sela pemeriksaannya di Bareskrim Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (18/7/2011) lalu.
Ruhut Sitompul membalas pelaporan Anna atas dirinya ke polisi bermuatan politis. Apalagi kuasa hukum Anna, Hotman Paris Hutapea, adalah musuh Ruhut saat keduanya sama-sama berprofesi sebagai pengacara.
Kasus 2011 ini kembali muncul pada 2013 saat Ruhut dicalonkan sebagai ketua Komisi III. Ana kembali memperkarakan Ruhut yang mengaku kumpul kebo dan tak mengakui pernikahan dengannya. Buntutnya, Ruhut ditolak sebagai ketua.
4. Menangis Bersama dengan Nazaruddin
|
|
"Kami telah putus komunikasi. Ini gara-gara KPK ibarat ambil ikan di air kolam, lalu air dikeruhkan," kata Ruhut kepada detikcom, Sabtu (11/6/2011) lalu.
Ruhut bercerita, saat Nazaruddin kabur ke Singapura dengan alasan cek kesehatan, Nazar pernah menghubunginya.
"Nazar bilang terima kasih Abang sudah belain saya. Nggak seperti teman-teman lain kader yang memojokkan saya. Lalu saya bilang, kau pulanglah. Nazar menjawab hasil check-up belum selesai. Saya menangis dan dia juga," kata Ruhut.
Halaman 2 dari 5











































