Manasik Haji TK Disusupi Politik, Panwaslu dan KPU Riau Diminta Bertindak

Manasik Haji TK Disusupi Politik, Panwaslu dan KPU Riau Diminta Bertindak

- detikNews
Sabtu, 05 Okt 2013 14:20 WIB
Manasik haji (Chaidir/ detikcom)
Pekanbaru - Anak Taman Kanak-kanak Islam menggelar acara manasik haji di Pekanbaru, Riau. Namun acara ini disusupi urusan politik dengan adanya perkenalan seorang calon Gubernur Riau. Lantas apa kata Komnas Perlindungan Anak?

Acara TK Islam yakni manasik haji digelar di lapangan Arganuse 13 TNI AD di Jl Soebrantas, Pekanbaru, Sabtu (5/10/2013). Dalam acara ini, tak diduga panitia menyusupkan mantan Walikota Pekanbaru Herman Abdullah yang mencalonkan diri sebagai Gubernur Riau. Dengan pengeras suara, panitia meminta agar wali murid TK dapat memilih Herman.

Acara manasik haji TK Islam yang disusupi urusan politik ini mendapat kecaman keras dari Komnas Perlindungan Anak (PA). Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, kepada detikcom mengatakan, sesuai perundangan anak-anak tidak diperbolehkan dilibatkan dalam urusan politik, tidak peduli apakah itu Pilkada atau Pilpres dan legislatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menilai acara manasik haji TK itu sudah dieksploitasi bersama panitia dan cagub Riau dalam urusan politik. Ini jelas melanggar hak asasi anak-anak," ujarnya.

Masih menurut Arist, acara manasik haji anak-anak TK tersebut sudah tidak murni sebagai pelatihan anak. Acara tersebut seharusnya dilarang keras disusupi persoalan politik. Biarkan anak-anak itu berkreasi untuk melatih kemampuannya.

"Acara itu salah besar. Panwaslu, KPU Riau, harus bertindak tegas terhadap cagub yang hadir di acara anak TK itu. Saya tidak kenal siapa cagub Riau itu, dan saya tak punya kepentingan apapun. Maka saya minta, Panwaslu dan KPU Riau harus mendiskualifikasi cagub tersebut," tegas Arist Sirait.

Masih menurut Ketua Komnas PA, Panwaslu dan KPU harus meminta pertanggungjawaban panitia pelaksana acara manasik haji TK itu. Termasuk cagub Riau yang memanfaatkan dalam urusan politik.

"Ini jelas pelanggaran buat anak-anak. Perlu dicatat, landasan hukum sangat jelas, anak-anak tidak boleh dieksploitasi dalam urusan politik. Jadi saya kira, Panwaslu dan KPU Riau tidak boleh tinggal diam. Karena masalah anak TK latihan manasik haji sudah dieksploitasi urusan Pilkada Riau," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, acara manasik haji yang dihadiri 1.000 anak TK itu sempat molor. Ini karena pantia bolak balik pidato meminta dukungan wali murid memilih Herman Abdulah. Acara manasik haji TK tertunda dua jam, karena harus menunggu kedatangan cagub Riau tersebut.

Acara itu banyak membuat para orangtua murid menggerutu. Mereka merasa urusan manasik haji anak-anaknya dimanfaatkan panitia dan cagub Riau demi mencari dukungan politik.

"Kami muak, urusan anak TK latihan haji kok, pantia menyuruh milih Herman Abdullah. Gara-gara cagub Riau itu anak-anak pada banyak nangis karena kepanasan di lapangan terbuka," ucap salah satu orangtua murid, Nurhelina (31) kepada detikcom.

(cha/nvc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads