Pulau itu tidaklah besar. Pulau Russkiy hanya seluas kota Pangkal Pinang di Bangka Belitung. Total areanya Cuma 97,6 km persegi dengan panjang sekitar 18 km dan lebar sekitar 13 km. Penduduknya pun hanya sekitar 5.200 orang.
Tapi, Rusia tidak main-main. Agar pulau tersebut layak sebagai tempat pertemuan para pimpinan Ekonomi APEC 2912, dibangun sebuah jembatan panjang dibentang sepanjang 1104 meter dengan bobot 23.000 ton. Kabarnya, jembatan itu senilai 1 miliar Dollar AS. Di malam hari, lampu warna-warni menyorot sehingga menimbulkan efek keindahan yang luar biasa dari kejauhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pulau Russkiy yang sebelumnya bagaikan pulau tidur, kini menjadi pulau yang sibuk. Pada tahun 2005 Pemerintah Daerah Primorsky Krai didukung oleh pemerintah pusat membangunkan pulau tersebut dengan sebuah konsep investasi "Pengembangan Pulau Russkiy".
Lain Vladivostok, lain pula Bali. Untuk KTT APEC di Dewata ini, Pemerintah Indonesia juga sangat serius. Pemerintah, bertekad bahwa pelaksanaan APEC di Indonesia tidak kalah dengan Rusia. Sebuah jalan tol di atas laut sepanjang 12,7 kilometer ini dibangun dengan arsitek nan cantik. Tol yang diberi nama Bali Mandara oleh Presiden SBY ini menelan biaya pembangunan Rp 2,4 triliun.
Inilah jalan tol tercepat pembangunannya dalam sejarah pembangunan tol di Indonesia, yakni 12 kilometer selesai dalam 12 bulan. Selain itu, tol ini tampak sangat cantik bila dilihat dari udara.
"Jalan tol Bali, Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa yang setelah itu saya sebut dengan Bali Mandara yang bermakna Bali yang agung dan juga Bali yang maju aman damai dan sejahtera," kata SBY saat meresmikan tol Bali Mandara di Bali, Senin (23/9/2013).
Jalan tol atas laut itu cukup canggih karena dilengkapi dengan alat pemantau kecepatan angin, di mana bila kecepatan angin meningkat sampai 40 kilometer per jam, sepeda motor dilarang melintas. Tol ini juga dilengkapi dengan CCTV, sehingga tidak ada wilayah yang tidak terpantau oleh kamera pengintai itu. Kabarnya, telah disiapkan kendaraan ambulans dan mobil derek, yang sewaktu-waktu siap meluncur, bila ada pengguna jalan tol yang menghadapi masalah di tengah jalan.
Pemerintah bertekad, gelaran APEC di Bali akan menjadi sebuah perhelatan yang sukses, dan Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang paling baik dari gelaran-gelaran APEC yang sebelumnya digelar, meskipun dengan biaya yang jauh lebih rendah.
"Saya bertekad penyelengaraan ini harus sama baiknya, bahkan Insyallah lebih baik dari yang dilakukan di negara manapun," jelas Presiden SBY.
(rmd/rmd)