Pindahan dimulai sejak pagi, Senin (30/9/2013). Warga pindah dengan menumpang mobil bak terbuka Satpol PP yang disediakan pihak Kecamatan Pulogadung. Warga membawa barang-barang mulai dari baju dan perabotan dapur seperti wajan, gelas dan sendok-garpu.
Sesampainya di Rusun Pinus Elok, warga tidak bisa langsung masuk. Warga harus mendaftar ke pengelola di lantai 1. Bermodalkan KK dan KTP, warga langsung mendapat kunci dan fasilitas seperti kulkas, spring bed, televisi, dan lemari dari Pemprov DKI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaroah (65) mengaku senang tinggal di Rusun Pinus Elok. "Enak tinggal di sini dibanding tempat yang lama. Cuma di sini nggak bisa lihat danau," kata Jaroah.
Pindah-pindahan ini juga bisa dilakukan penghuni di lantai 2 dan 3. Namun mereka belum boleh mengambil fasilitas dari Pemprov DKI. Warga hanya menyapu, mengepel dan mencoba keran air.
Selain fasilitas-fasilitas seperti perabotan rumah tangga, Pemprov DKI juga menyediakan posko kesehatan dan posko pendidikan untuk mengurus fasilitas pindah sekolah anak-anak warga.
Pindahan warga Ria Rio akan dilakukan bertahap mulai hari ini hingga Jumat (4/10/2013). Hari ini pindahan khusus lansia di lantai 1, hari Selasa (1/10/2013) pindahan untuk penghuni lantai 2, Rabu (2/10/2013) pindahan untuk penghuni lantai 3, Kamis (3/10/2013) pindahan untuk penghuni lantai 4 dan Jumat (4/10/2013) pindahan untuk penghuni lantai 5.
Warga Waduk Ria Rio pindah ke Rusun Pinus Elok setelah mendapat tambahan uang kerahiman menjadi Rp 4 juta. Kesepakatan ini didapat setelah Gubernur DKI Jokowi mengundang warga makan siang di Balaikota, Jakarta Selatan. Warga diminta pindah dari Waduk Ria Rio yang dihuni secara ilegal karena waduk tersebut hendak digunakan sebagai resapan air sebagai antisipasi banjir.
(nik/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini