Pria asal Lampung Barat ini ditemukan petugas 'sapu jagat' di areal Terminal Ghaza, Makkah, Minggu (29/9/2013).
Kehadiran kakek Faisal yang mengenakan baju ikhram itu langsung menjadi perhatian petugas haji. Fisiknya terlihat lebih muda dari usianya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah," jawab Kakek Faisal lantang.
"Bapak sudah tahalul?" tanya petugas haji lagi.
"Belum sempat," jawab Kakek Faisal asal Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JkG) kloter 26.
Mendengar jawaban Kakek Faisal, petugas haji pengantar jamaah tersesat ini langsung menyempurnakan ibadah Kakek Faisal.
Petugas haji lalu mencukur rambut kakek Faisal. Setelah tahalul, pensiunan kepala sekolah itu bercerita dirinya melakukan umrah perdana. Sempurnalah prosesi ibadah umrah sunah Kakek Faisal.
"Setelah tawaf, lalu sai, saya keluar dari Masjidil Haram. Saya masuk lagi ke masjid salat subuh, sudah penuh dan saat keluar terpisah dari rombongan," kata Kakek Faisal yang terlacak menghuni pemondokan di sektor 4 nomor 416.
Kakek Faisal pergi ber haji bersama sang istri Hafsah bin Abas (77). "Istri saya sakit dan umrah perdana menggunakan kursi roda sama petugas," ujar dia.
Kakek Faisal kemudian diantar petugas 'sapu jagat' ke pemondokannya. 'Terima kasih ya, Pak," kata Kakek Faisal tersenyum lega.
Batal Umrah
Beda pula kisah Aman Hasibuan (63) asal embarkasi Medan (kloter 15). Pria yang bekerja sebagai petani ini terpisah dari rombongannya sebelum melakukan ibadah umrah sunah.
"Saya tadi salat subuh, lalu salat sunah. Saya tiba-tiba terpisah dari rombongan. Saya belum umrah," kata Aman yang terlacak petugas haji menghuni maktab 47 di sektor 2.
Aman kemudian diantar petugas haji ke sektor 2. "Bapak nanti umrah bersama petugas bimbingan ibadah ya," kata petugas haji, Ahmad Jumala (44).
Aman lalu diserahkan kepada petugas haji sektor 2 yang tengah bertugas. "Nanti kami beritahukan kepada petugas pembimbing haji," ujar petugas haji sektor 2.
Peran petugas pembimbing haji bagaikan kunci kesempurnaan ibadah umrah dan haji. Tugasnya adalah untuk memberikan pembinaan dan konsultasi kepada jemaah. Selain itu, melakukan rekam ibadah bagi jemaah haji yang lanjut usia.
Kehadiran petugas pembimbing haji sangat penting mengingat kasus Kakek Faisal dan Opung Aman hanya segelintir masalah ibadah yang dihadapi para Tamu Allah.
(aan/mad)