Mantan Menhub: Kebijakan Mobil Murah Bisa Menggerus Ruang Publik

Mantan Menhub: Kebijakan Mobil Murah Bisa Menggerus Ruang Publik

- detikNews
Minggu, 29 Sep 2013 16:13 WIB
Jakarta - Mantan Menteri Perhubungan Jusman Syafi'I Djamal mengkritisi kebijakan mobil murah. Seharusnya, pemerintah lebih memperhatikan pengembangan transportasi massal daripada menambah pengguna mobil pribadi.

"Kalau ruang publik banyak sekali didominasi kepemilikan mobil pribadi, maka kepemilikan publik, dalam hal ini bus, jadi kekurangan ruang," kata Jusman di Gramedia Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Minggu (29/9/2013).

Jusman berbicara saat peluncuran buku Ketua DPP Organda Eka Sari Lorena. Buku tersebut berjudul 'Ayo Lawan Kemacetan'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beredarnya mobil murah di pasaran mengancam peningkatan kemacetan. Bisa-bisa, menurut Jusman, mobil murah dipelakukan seperti motor, satu keluarga memiliki lebih dari satu.

"Diprediksi tahun 2014, orang ke luar rumah sudah macet," ucapnya.

Istilah 'green' dalam Low Cost Green Car menyimbolkan konsep ramah lingkungan. Padahal, jika mobil murah beredar, maka pengguna mobil akan lebih banyak. Dan tentu saja, emisi gas buang dan konsumsi BBM akan lebih tinggi.

"Low cost car harusnya tidak digerakkan BBM bersubsidi. Karena lebih baik BBM bersubsidi diarahkan ke transportasi massal," tutur Jusman.


(dnu/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads