"Kalau ngotot untuk kepentingan partai tentu tidak ada hubungunannya dengan kepentingan Komisi III. Padahal tidak mungkin dia bekerja sendirian. Bagaimana bisa bekerja efektif kalau ketuanya tidak didukung oleh anggotanya," kata Peneliti INSIS Mochtar Oetomo di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Minggu (29/9/2013).
Ruhut dinilai hanya memperjuangkan kepentingannya sendiri. Publik, menurut INSIS menganggap kengototan Ruhut cenderung sebagai kengototan yang negatif karena bukan dalam rangka memperjuangkan kepentingan rakyat banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau mengalah, kesannya Demokrat menjadi tak punya wibawa. Tapi kalau untuk kepentingan yang lebih luas, tentu Demokrat harus mengganti (usulannya selain Ruhut)," kata Mochtar.
Meski demikian, Mochtar memprediksi Ruhut akan menjadi Komisi III jika voting dilaksanakan di komisi bidang hukum itu. Soalnya, suara Fraksi Demokrat dan koalisinya dominan secara kualitatif.
Survei dilaksanakan 17 Agustus sampai 20 September 2013 di 34 Provinsi di seluruh Indonesia. Populasi survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang telah berusia 17 tahun atau atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah. Jumlah total sampel 1070 responden. Data diperoleh melalui teknik multistage random sampling dengan wawancara tatap muka pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Ini lima DPR paling ngotot berdasar hasil surves INSIS;
- Ruhut Sitompul: 8.22 %
- Bambang Soesatyo: 3.27 %
- Eva Kusuma Sundari: 2.52 %
- Fahri Hamzah: 2.52 %
- Sutan Bhatoegana: 2.42 %
(dnu/lh)