Memasuki 'markas' Sektor 2 di kawasan Mahbas Jin dan Aziziah, terpasang peringatan-peringatan di dinding kaca pintu masuk gedung.
Peringatan tersebut mengimbau agar jamaah haji jangan mempercayai petugas haji yang tanpa seragam dan identitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas juga dilengkapi kartu identitas dari kantor urusan haji lengkap dengan foto.
Saat memasuki ruang kerja petugas, terpampang motto bertuliskan "Melayani jamaah=ibadah bagiku".
Jamaah haji maupun tamu yang berkunjung silih berganti datang dan disambut hangat setiap petugas haji yang tengah bertugas.
Permasalahan jamaah haji langsung ditangani oleh petugas mulai dari masalah kesehatan, kriminalitas hingga jamaah haji yang tersesat arah menuju pemondokan.
"Kita berupaya membantu dan memberikan solusi. Seluruh petugas sejak pagi hari wajib hadir melayani jamaah. Sementara malam hari, ada 4 petugas yang piket," kata Wakasektor Bidang Pelayanan, Jauharuddin Harmay Arady, di kantornya, Sabtu (28/9/2013)
"Kami siap jika dibutuhkan kapan pun 24 jam. Kalaupun misalnya kami tengah terlelap, tidak ada alasan apapun, bangun pakai seragam dan kerja jika jamaah haji membutuhkan," ungkap dia.
Sektor 2 menaungi 27 pemondokan yang dihuni 24 ribu lebih jamaah haji dari 66 kloter.
Menurut Jauharuddin, sejauh ini belum ada laporan mengenai komplain perumahan.
"Jamaah akur saja. Kecemburuan seputar pemondokan tidak terdengar, sepertinya jamaah haji sudah terima penempatan yang diundi ini," kata dia.
Pemondokan di sektor 2 juga dihuni dengan kapasitas yang beragam mulai sekamar 3 orang, 6 orang dan 7 orang.
"Jika ada kasus lift tidak berfungsi baik itu bisa dipahami dan telah diatasi karena bangunan ini dipakai 1 tahun sekali saat haji," kata pria asal Aceh itu.
Untuk tetap fit melayani jamaah, kata Jauharuddin, petugas mengkonsumsi makanan bergizi.
"Kalau ada keluhan kesehatan ya ke klinik. Alhamdulillah makanan tidak kurang, minum juga vitamin," kata Jauharuddin.
(aan/rmd)