Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Martinus Sitompul menerangkan awal mula kejadian tenggelamnya kapal tersebut. Ratusan imigran gelap yang berasal dari Irak dan Lebanon (sebelumnya juga disebut berasal dari Yaman dan Jordania-red) masuk dari Jakarta.
Mereka ditampung di apartemen Rasuna Said dan mess di sekitar Jl Pramuka, Jakarta Pusat, selama dua bulan. Kemudian, Kamis (26/9) kemarin, rombongan imigran bergerak menuju pelabuhan Banten menggunakan jalur darat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu kapal dikemudikan sendiri oleh imigran yang dapat mengemudikan kapal," tutur Martinus kepada detikcom, Jumat (27/9/2013).
Kapal tersebut terombang-ambing selama lima hari dan kehabisa solar. "Sampai dengan kapal pecah 50 meter dari pinggir pantai, Kabupaten Cianjur," ujar Martinus.
Akibat kejadian itu, 22 orang yang terdiri dari 15 wanita, 4 laki-laki dan tiga yang belum teridentifikasi meninggal dunia. Data korban selamat 25 orang, terdiri dari 2 wanita dan sisanya laki-laki.
"Upaya yang dilakukan back up ke Polres Cianjur, memberikan bantuan logistik kepada para korban, koordinasi dengan Kapolres Cianjur, dan menugaskan jajaran mencari kemungkinan adanya korban lain," papar Martinus.
(trq/trq)