"Secara faktual, berbagai lembaga survei menempatkan Jokowi sebagai kandidat presiden dengan elektabilitas tertinggi. Karenanya, PAN menyadari adalah suatu fakta bahwa Jokowi merupakan seorang politikus yang sangat potensial. Dan adalah suatu fakta juga bahwa masyarakat menyukai gaya kepemimpinan Jokowi. Fakta-fakta tersebut menjadikan Jokowi salah satu kandidat yang diperhitungkan oleh PAN secara serius untuk berdampingan dengan ketua umum kami, Hatta Rajasa," ungkap Bara.
Dirinya juga mengungkapkan di dalam internal PAN sendiri banyak yang mendukung Hatta untuk berdampingan dengan Jokowi. "Gabungan Hatta dan Jokowi dianggap paling ideal dan saling melengkapi, baik dari segi gaya kepemimpinan dan pengalaman di pemerintahan. Pasangan Hatta dan Jokowi dianggap mampu membawa Indonesia untuk mencapai masa depan yang lebih baik," terang Bara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedangkan secara platform politik, PAN dan PDIP memiliki banyak persamaan. PAN juga melihat PDIP sebagai salah satu mitra potensial dalam melakukan perbaikan dan melanjutkan perubahan Indonesia di masa yang akan datang. Sebagai partai terbuka kami juga merasa cocok dengan PDIP yang merupakan kekuatan politik dan partai nasionalis tertua di Indonesia," paparnya.
"Demi memperkuat kemajemukan Indonesia dan visi nasionalis yang menjadi kekuatan dan modal Indonesia di masa depan, menempatkan kemitraan PAN dan PDIP menjadi relevan," kata Bara Hasibuan.
(van/nrl)