Staf Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pariwisata Dieng, Saroji, menyatakan bangunan tersebut ditemukan, Minggu (22/9) lalu saat dirinya mencari lokasi melihat sunset. Letaknya berada di bukit Pangonan, sebelah selatan kawasan Candi Arjuna Dieng yang merupakan satu-satunya candi di titik tertinggi dari 10 candi di Dieng. Karena kebanyakan candi peninggalan agama Hindu itu dibangun di lembah.
"Untuk mencapai lokasi candi tersebut dibutuhkan waktu sekitar satu jam mendaki," ujarnya, Kamis (26/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi untuk memastikannya masih diperlukan observasi lebih lanjut," ujarnya.
Winda menjelaskan berbeda dengan candi yang pada umumnya berada di tengah dan di puncak bukit, bangunan kuno yang ditemukan di Dieng ini mempunyai keunikan tersendiri, yakni terletak di pinggiran.
"Struktur bangunannya juga tidak simetris. Ada bagian dinding yang terbalik dalam pemasangannya. Ini membuktikan jika sudah ada campur tangan manusia dalam proses pembuatannya," tuturnya.
Tubuh bangunan kuno ini belum terlihat sepenuhnya. Bagian kaki berada di kedalaman tanah. Peripih atau pendeman yang biasa berisikan unsur-unsur alam sebagaimana candi, tidak ditemukan.
"Kita belum bisa memastikan peripih telah hilang atau belum diketemukan sebab belum ada observai resmi," jelasnya.
(arb/try)