Sekitar pukul 11.00 WIB, Kamis (26/9/2013) Olly yang juga Ketua Komisi XI DPR masih duduk di kursi pimpinan ruang rapat komisinya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Tak lama kemudian dia beranjak dan meninggalkan ruangan. Wartawan mengejar Olly untuk dimintai keterangan soal penggeledahan KPK di rumahnya di Manado. Namun Olly tak mau bicara banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Olly tak banyak bicara. Terus ditanya, dia hanya mengeluarkan jawaban yang sama. "Saya nggak ada di sana," tuturnya.
Tiba di lantai 7, Olly langsung menuju ruangannya. Wartawan tak bisa mengikuti, harus menunggu di lobi. Saat ditanya soal tudingan Nazaruddin terkait Hambalang, Olly hanya menjawab singkat. "Saya nggak pernah bahas, saya kan panja daerah," jelas Olly yang memakai jas ini.
Setengah jam ditunggu, Olly tak juga keluar. Kemudian wartawan berkomunikasi dengan pihak keamanan lantai 7, meminta menuju ruang Olly. Namun penjaga lantai itu mengatakan Olly sudah keluar ruangan, kembali turun.
Keterangan itu tak lantas dipercaya, namun akses menuju ruang Olly tak juga dibuka. Penjaga berkukuh dengan keterangannya, wartawan terus mendesak. Kemudian penjaga yang tak mau menyebut namanya itu memanggil staf Olly untuk meyakinkan.
Sambil mengunyah gorengan, seorang staf keluar menemui wartawan. Dia memberi keterangan bahwa sang atasan tak ada di ruangan.
Seorang staf keamanan lain menghampiri, meyakinkan wartawan bahwa Olly sudah pergi. Rombongan wartawan dibagi dua, sebagian menunggu di lantai 7 dan yang lain menuju ke bawah.
Rombongan yang meninggalkan lantai 7 menuju basement, tempat mobil parkir. Pamdal di basement mengatakan tak melihat Olly lewat.
Wartawan pun kembali ke ruang komisi yang ada satu lantai di atas basement, siapa tahu dia kembali memimpin sidang. Namun nihil, Olly tak ada di kursi yang tadi didudukinya. Ditanya ke Pamdal di lantai itu, tak ada yang melihat Olly. Hingga saat ini Bendahara Umum partai banteng itu masih belum bisa ditemui.
(trq/ndr)