"Pernak pernik Singapura lebih banyak yang beli yang dari Jakarta," kata Evi, seorang pegawai toko Anggrek Baru pada detikcom di Nagoya, Batam, Rabu (26/9/2013).
Di toko miliknya, Evi mengatakan 80 persen jualannya adalah barang impor dari Singapura dan Malaysia. Mulai dari coklat berbagai merk, biskuit hingga kacang pistachio. Semuanya barang impor dari Singapura dan Malaysia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernak pernik bercirikan Batam hanya pada gantungan kunci serta baju kaos bertuliskan 'Welcome to Batam'.
"Sehari bisa lebih menguntungkan menjual pernak-pernik Singapura daripada Batam," terang Evi.
Salah seorang turis domestik asal Jakarta, Tria menjadikan harga yang murah sebagai alasan mengapa ia memilih berburu pernak-pernik Singapura di Batam.
"Kalau kita beli di Singapura, mahal mba dibandingkan kalau beli di sini. Barangnya nggak kalah bagus," kata Tria.
Ia bersama suami memang baru pulang liburan di Singapura. Namun, ia memilih pulang melalui kota Batam untuk membeli oleh-oleh untuk Jakarta.
Di sepanjang jalan Nagoya memang ramai toko-toko yang menjual berbagai macam merk terkenal. Mulai dari oleh-oleh, hingga merk milik Malaysia, Vinci Vidia.
(bil/rmd)