Ternyata Gigolo Juga Beroperasi di Kawasan Patung Panahan

Kehidupan Malam Anak Gaul Senayan

Ternyata Gigolo Juga Beroperasi di Kawasan Patung Panahan

- detikNews
Rabu, 25 Sep 2013 16:12 WIB
Ilustrasi pelacuran. (Fotografer - Agung Pambudhy)
Jakarta - Berbagai masalah sosial menyelimuti gaya hidup anak-anak muda yang biasa nongkrong di seputaran Patung Panahan, Senayan, Jakarta Pusat. Selain lazim dijadikan ajang kebut-kebutan, lokasi gaul yang berada di Jalan Asia Afrika itu juga diwarnai praktik prostitusi terselubung.

Ironisnya, pelacuran yang tumbuh di kawasan ini pelakunya tak hanya kaum hawa. Dari penelusuran detikcom, Selasa dan Rabu malam hingga dini hari (24-25/09/2013), terkuak yang menjalankan praktik dunia hitam itu ada yang dari kaum pria.

Prostitusi pelacur pria atau yang akrab disebut gigolo rupanya juga ada di kawasan elite tersebut namun jumlahnya jauh lebih sedikit dibanding pelacur wanita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini terungkap saat detikcom mengorek-ngorek informasi seputar kehidupan malam di lokasi ini. Ketika beberapa narasumber mengungkapkan adanya pelacur wanita yang berkeliaran, ternyata terungkap juga adanya gigolo yang beroperasi di tempat ini.

“Pelacur cowok juga ada, tante-tantenya datang ke sini. Setelah ngobrol sebentar langsung cabut pakai mobil,” kata pedagang rokok dan minuman ringan yang sudah berjualan belasan tahun di kawasan ini sembari menyebutkan beberapa nama pria yang dimaksudnya.






Untuk modus beroperasinya pelacur wanita, warga Patal Senayan, ini menyebutkan para perempuan nakal itu datang dengan menggunakan mobil yang dibawa oleh orang yang mengkoordinir mereka. Setelah nongkrong seperti yang lainnya, mereka mendekati dan memanfaatkan anak nongkrong yang telah mulai mabuk akibat menenggak minuman keras.

“Datangnya pake mobil, satu mobil ada 4, 5 atau 6 cewek. Yang udah agak mabuk dideketin, kalau udah sepakat, ‘main’ di mobil, namanya juga udah mabuk, lihat cewek pakaian seksi, kan jadi pengen. Kalau yang dibawa keluar itu biasanya udah ada komunikasi dulu di HP atau BB,” ujarnya membeberkan.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Kukuh Hadi Santoso mengatakan perlu berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait adanya berbagai kegiatan negatif dari balapan liar hingga praktik mesum di kawasan Jalan Asia-Afrika. Menurutnya, Satpol PP tidak bisa asal bertindak tanpa mengkroscek dulu.

"Saya belum ada tuh laporannya. Itu lokasi yang sebelah mana? Kalau tindakan ya harus komunikasi dulu dengan Polda Metro," ujar Kukuh saat dihubungi detikcom, Rabu (25/09).

Dia melanjutkan selama ini dirinya hanya mengetahui Jalan Asia-Afrika sebagai tempat tongkrongan anak muda. Namun, kalau mengembang ke arah negatif, ia tidak mengetahuinya. Hanya, bila benar demikian, perlu bukti dan survei tempat dulu. "Ya itu tadi, kita gak bisa saja asal taruh petugas Satpol di sana. Dilihat dulu itu," katanya.


(brn/brn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads