Wajah Badrud bin Tupti Madi terlihat sumringah saat mengemban tugas sebagai petugas Tepat. Badrud dibekali peralatan 'tempur' berupa sepeda, topi bertuliskan 'Tepat' lengkap dengan tas ransel berisi obat-obatan pesanan dokter-dokter di pemondokan.
"Insya Allah siap melaksanakan tugas ini. Saya hanya berbekal air. Itu sudah cukup. Jarak yang ditempuh beragam paling jauh 2 kilometer tapi ada juga yang dekat. Kalau jalanan menanjak ya dituntun sepedanya," kata Badrud sambil tersenyum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diharapkan kebutuhan obat supaya cepat, terdistribusi dengan baik," kata Fidiansjah saat peluncuran pemberdayaan tenaga pengantar obat di BPHI Makkah, Arab Saudi, sebagaimana dikutip dari Media Center Haji (MCH), Selasa (24/9/2013).
Menurut dia, ada 10 sepeda dan 2 sepeda motor yang digunakan oleh petugas Tepat. Bahkan untuk keadaan darurat juga disiagakan mobil. Armada ini dinilai efisien dan efektif menembus kemacetan dan krodit di Tanah Suci.
"Kita rekrut tenaga yang menguasai wilayah mungkin ada wilayah yang turun dan menanjak," ujar dia.
Ia menambahkan order obat bisa dikirim oleh dokter melalui email ke BPHI. Hal ini mempercepat dari aspek waktu.
Kasi Kesehatan Daker Makkah, Dr Subagyo mengatakan permintaan obat sebaiknya diorder 3 hari sehingga ada persiapan jika kelak ada obat-obat yang kurang.
"1 Petugas Tepat di tiap sektor. Di daerah jarak jauh dimungkinkan menggunakan mobil," kata Subagyo.
Kasubdit Perbekalan Kesehatan, Hidayati Maskur, memastikan kebutuhan obat dan alat kesehatan bagi jamaah haji telah tercukupi. "Insya Allah kebutuhan obat yang ada di sektor dan kloter telah tersedia," kata Hidayati.
Untuk pasien sakit, hingga hari ini tercatat ada 14 pasien dirawat di BPHI Makkah. Sedangkan di BPHI Jeddah ada 90 pasien jamaah haji. Rata-rata jamaah haji mengalami kelelahan, hipertensi dan gangguan pernafasan.
Total jamaah haji yang tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah ada 29. 389 orang dari 82 kloter. Sedikitnya 16.661 jamaah risiko tinggi.
(aan/rmd)