Berantas Preman Berkedok Parkir Liar, Ahok akan Buat Sistem Zonasi Parkir

Berantas Preman Berkedok Parkir Liar, Ahok akan Buat Sistem Zonasi Parkir

- detikNews
Selasa, 24 Sep 2013 15:43 WIB
Jakarta - Aksi premanisme di Jakarta seringkali juga berkedok aktivitas parkir liar. Keberadaan parkir-parkir liar ini tidak hanya meresahkan, tapi sering menjadi lahan basah bagi preman untuk meraup keuntungan. Untuk mengikis kedok premanisme ini, sistem zonasi parkir akan dibuat Pemprov DKI Jakarta.

"Nggak ada preman, adanya free man. Sekarang saja juru parkir kita itu bawa pulang Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu per hari. Kalau digaji sesuai upah minimum provinsi, mereka mana mau. Jadi gaji mereka masih sanggup kalau sistem mesin, yang mahal kan bukan didapat dari juru parkirnya, setoran ke 'atas'nya yang mahal," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2013).

Ahok mengatakan tak mengetahui siapa 'atasan' juru parkir liar atau PKL yang kerap dimintai setoran. Salah satu kiat untuk menanggulangi hal ini adalah dengan membuat zonasi parkir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kita yang nggak tahu free man mana yang dapat setoran ini. Kalau dengan sistem mesin mereka bisa penghasilannya sama, kita harusnya lebih untung, karena dari setoran-setorannya itu. Kita mau coba lelang di Jalan Sabang dulu untuk mesin-mesin parkir itu," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

Namun Pemprov DKI menurut Ahok, belum fokus kepada pemberantasan aksi premanisme di Jakarta. Ahok percaya dengan pembenahan yang kini sedang dilakukan Pemprov DKI, aksi premanisme itu akan menghilang dengan sendirinya.

"Kita fokus membereskan dulu rusun, tempat usaha, dan PKL. Bertahap, yang ngotot mau lebih enak ya nggak bisa. Tapi akan kebentuk kok pelan-pelan langsung geser semua, sama seperti Singapura lakukan, nanti mereka semakin ke pinggir dan semakin tua bertobat kok," tutup Ahok.


(vid/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads