"Nggak ada preman, adanya free man. Sekarang saja juru parkir kita itu bawa pulang Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu per hari. Kalau digaji sesuai upah minimum provinsi, mereka mana mau. Jadi gaji mereka masih sanggup kalau sistem mesin, yang mahal kan bukan didapat dari juru parkirnya, setoran ke 'atas'nya yang mahal," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2013).
Ahok mengatakan tak mengetahui siapa 'atasan' juru parkir liar atau PKL yang kerap dimintai setoran. Salah satu kiat untuk menanggulangi hal ini adalah dengan membuat zonasi parkir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Pemprov DKI menurut Ahok, belum fokus kepada pemberantasan aksi premanisme di Jakarta. Ahok percaya dengan pembenahan yang kini sedang dilakukan Pemprov DKI, aksi premanisme itu akan menghilang dengan sendirinya.
"Kita fokus membereskan dulu rusun, tempat usaha, dan PKL. Bertahap, yang ngotot mau lebih enak ya nggak bisa. Tapi akan kebentuk kok pelan-pelan langsung geser semua, sama seperti Singapura lakukan, nanti mereka semakin ke pinggir dan semakin tua bertobat kok," tutup Ahok.
(vid/rmd)