"Sejak 2 Minggu silam, akun @pejuang_sedekah mention ke saya minta dibantu pengobatan seorang bayi bernama Julio yang menderita penyakit kepala membesar (hidrosefalus), lengkap dengan foto-foto," kata Mustofa Nahra yang membuka kedok @pejuang_sedekah saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (24/9/2013).
Mustofa menuturkan, melihat foto-foto dan bahasa di twitter yang sangat santun dan islami dari akun @pejuang_sedekah, dia sempat menduga kalau akun sedekah itu dipakai keluarga bayi itu atau yayasan yang peduli akan keselamatan bayi cacat seperti Julio.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politisi PKS yang memakai akun @mustofanahra ini menambahkan, bagi mereka yang sibuk, mungkin membaca twitter hanya selintas saja. Dan akan terharu melihat foto-foto yang diposting akun sedekah itu.
"Dan kemungkinan besar terburu-buru mentransfer uang," imbuhnya.
Namun, tambah pria yang juga aktif di Muhammadiyah ini, kejahatan selalu meninggalkan jejak. Salah satu yang agak mencurigakan, soal rekening untuk menyalurkan bantuan.
"Pelaku memposting nomor rekening beserta nama pemiliknya di bio badge twitternya. Dalam setiap kicauan, pelaku menjelaskan agar transfer dilakukan langsung ke rekening atas nama perempuan yang tertera di Bio itu," urainya.
Mustofa coba menelusuri, dia menanyakan hubungan pelaku dengan pemilik rekening. Nah, akun sedekah itu tidak menjawab. Dia kemudian menanyakan hubungan antara pasien Julio dengan pemilik rekening yang tertera nama Resqy.
"Karena tidak jelas, kemudian saya susuli dengan pertanyaan berikutnya, di mana alamat bayi yang nahas itu. Karena saya akan membantu langsung ke yang bersangkutan, tanpa transfer ke rekening yang diposting," jelasnya.
Mustofa mendapat penjelasan dari akun itu, bahwa bayi itu dirawat di RS Binjai, Medan, Sumatera Utara. Kebetulan Mustofa, banyak kenal dengan direktur di seluruh RS di Binjai dia segera melakukan pengecekan.
"Sebanyak 7 RS yang ada di Binjai mengaku tidak memiliki pasien Hidrosefalus bernama Julio. Sampai di sini, sebenarnya saya sudah memastikan ada penipuan yang dilakukan pelaku," terangnya.
Kemudian, dia menawari admin @pejuang_sedekah untuk bertemu dengan relawan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) di Medan atau di manapun pelaku berada. Namun akun itu tak bersedia.
"Belakangan, pelaku malah mengaku bahwa pendanaan untuk Julio kekurangan dana Rp 1 juta, minta ditransfer secepatnya. Lalu saya coba pancing berapa saldo rekening pejuang sedekah, kok hanya kekurangan Rp 1 juta saja?" tegasnya.
Lagi-lagi, pemilik akun yang belakangan diketahui Resqi mahasiswi di Makassar, Sulsel ini berkelit. Dia mengaku tak tahu soal urusan kekurangan uang Rp 1 juta itu. Dia beralasan rekening, buku tabungan, dan ATM maupun pasien ditangani kawannya. Pelaku mengaku sedang akan ke Binjai.
"Saat itulah saya meminta tolong beberapa kawan ahli IT untuk menelisik pemilik rekening. Terbongkarlah bahwa pemilik rekening adalah pemilik akun twitter @ekkyresqy. Lalu, saya hubungi yang bersangkutan. Pada saat yang bersamaan, beberapa akun 'investigator' seperti @ridlwanjogja juga melakukan penelusuran terhadap @ekkyresqy," jelasnya.
Mustofa mengamini, ada beberapa percakapan dia dengan akun @ekkyresqy yang janggal. Salah satunya, @ekkyresqy tak mau menutup rekeningnya. Alasannya sangat tidak masuk akal. Katanya, pihak Bank tidak mau menutup.
"Padahal, menutup rekening atas permintaan pemiliknya sendiri, tidak mungkin bank menolaknya. Alasan berikutnya, akun @ekkyresqy tidak mau menutup akun rekening bank-nya dengan alasan dirinya tidak menggunakan uang @pejuang_sedekah. Terbongkarlah penipuan ini," jelasnya.
Setelah terbongkar, bermunculan banyak akun yang mengaku mendapatkan mention dari @pejuang_sedekah dan meminta bantuan pengobatan melalui rekening @ekkyresqy. Tidak diketahui berapa banyak yang tertipu oleh pelaku.
"Biasanya, korban akan malu mengakui telah tertipu. Apalagi, sebagian pemilik akun twitter adalah pemula. Saya kira banyak yang tertipu dan tidak bersedia memposting pengakuannya," jelasnya.
"Dugaan saya berikutnya, admin akun @ekkyresqy adalah pemegang admin @pejuang_sedekah. Maka dari itu, rekening atas nama @ekkyresqy dipakai menipu admin menggunakan akun @pejuang_sedekah," tutupnya.
Resqi mengakui dirinya membuat akun itu. Dia mengaku khilaf dan meminta maaf. Dia berjanji akan mengembalikan uang yang dikirimkan orang-orang untuk bersedakah dengan cara mencicil. Uang juga digunakan Resqi untuk menonton konser SNSD di Ancol, Jakut.
(gah/ndr)