"Bisa saja ada orang-orang yang merasa tersakiti membuat skenario," ujar Suyono saat berbincang dengan detikcom, Selasa (24/9/2013).
"Mereka tersakiti saat saya banyak menangani kasus penyimpangan di Polda Lampung. Dan saya selalu tegas tanpa kompromi," katanya menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan hasil laboratorium yang didapat Propam Mabes Polri dan menyatakan dirinya mengkonsumsi narkoba, dia tegas menyatakan dirinya tidak pernah bersentuhan dengan narkoba.
"Narkoba itu tiga bulan pun masih bisa terdeteksi. Jadi kapan masuknya saya pun tidak tahu.Bisa saja saya dimasukin narkoba ke dalam minuman yang saya tidak tahu, karena saya tidak pernah merasa mengkonsumsi narkoba," katanya.
Lalu, bila anda yakin tidak mengkonsumsi narkoba bagaimana dengan hasil laboratoris yang positif menyatakan anda konsumsi narkoba?
"Dalam pemeriksaan saya sudah merasa capek. Akhirnya, saya mengaku iya-iya saja. Saya sudah capek. Setiap saat, setiap hari diteror lewat telepon," jawabnya.
Suyono mengaku siap dengan segala konsekwensi yang akan dia terima dari pimpinannya kelak di persidangan etik Mabes Polri. "Saya siap bila pimpinan memberi sanksi, karena saya seorang prajurit," tegasnya.
"Segala sanksi yang diberikan sekalipun seperti harus dipecat dari dinas Polri, kalau memang itu benar. Semua itu saya serahkan pada pimpinan," dia melanjutkan.
(ahy/rvk)