Tak ada yang janggal ketika itu. Tapi Salsabila terus 'merengek' minta difoto oleh kawannya.
"Kak foto-foto Salsabila dulu," tutur teman Salsabila, Rendy Fajar Zein (24) saat dihubungi Minggu (22/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rendy menceritakan, pagi itu dirinya mengajak Salsabila untuk pulang ke rumah. Tapi kawannya yang lain memilih untuk mampir di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta.
"Saya sudah minta pulang tapi anak-anak pada mau makan otak-otak," katanya.
Saat kejadian, Rendy bersantai di mobilnya Honda Accord B 8049 AG. Baru 10 menit merebahkan badan di kursi, datang Toyota Altis dengan kecepatan tinggi.
"Tiba-tiba ada hantaman, di dalam saya sampai terpelanting," tuturnya.
Rendy mengaku tak melihat David si pengemudi Altis. Namun orang-orang di sekitar lokasi terus berteriak-teriak menyebut pengemud Altis mabuk.
"Orang-orang udah ngamanin ada yang teriak mabok itu, orang mabok," ujarnya.
Rendy tak menyangka kecelakaan ini menewaskan dua kawannya Fikri Ramadhoni dan Salsabila.
Ayah Salsabila, Supriyono mengenang anak kedua dari tiga bersaudara ini sebagai anak yang baik dan sopan. Usai lulus SMK rencananya Salsabila akan melanjutkan kuliah dan menekuni kariernya sebagai model.
"Dia model sejak kelas 1 SMK. Jadi kemarin dia pamit mau ada sesi foto bareng sama teman-temannya di Senayan," kata Supriyono, di rumah duka.
Kecelakaan maut terjadi pukul 05.00 WIB, Minggu (22/9). Mobil Toyota Altis B 1459 NBB yang dikemudikan David (22) melaju dari arah selatan ke utara.
Setelah melewati putaran usai traffic light Jalan Asia Afrika, mobil Altis menabrak pejalan kaki dan mobil yang terparkir.
David masih menjalani pemeriksaan oleh polisi. Polisi juga melakukan tes urine dan darah untuk mengetahui ada tidaknya kandungan narkotika atau minuman keras pada tubuh David.
(edo/fdn)