Memberikan keterangan kepada wartawan, Kamis (19/9/2013), Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Medan, Kompol Jean Calvijn Simanjuntak menyatakan, sketsa ini dibuat setelah merangkum berbagai informasi. Baik keterangan saksi maupun rekaman dari CCTV (Closed-Circuit Television).
βIni merupakan sketsa tiga dari enam tersangka pelaku perampokan Toko Emas yang di Medan,β kata Calvijn di Polresta Medan, Jalan HM Said, Medan, Sumatera Utara (Sumut).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
βAda tim yang mengejar, tetapi kami belum bisa sampaikan kemana pengejaran dilakukan,β kata Calvijn.
Seluruh tim ini diharapkan dapat mengungkap dua kasus perampokan yang menyita perhatian publik. Yakni perampokan toko emas Suranta di Jalan Pertempuran, Medan, yang terjadi pada Jumat (13/9), serta perampokan tiga toko emas sekaligus di Pasar Baru, Jalan Pasar VII Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang pada Selasa (17/9/).
Dari dua perampokan ini, kata Calvijn, pihaknya belum bisa memastikan apakah kedua kelompok pelaku saling berkaitan atau tidak. Perampokan itu sama-sama dilakukan enam orang, dan sama-sama meletuskan senpi. Tetapi senpi yang dipergunakan berbeda.
Berdasarkan uji balistik pada proyektil maupun selongsong yang ditemukan, perampok toko emas di Medan menggunakan senpi jenis Revolver, sementara di Percut Sei Tuan pelaku menggunakan senpi jenis FN.
βKita sudah melakukan profiling 12 orang pelaku itu,β kata Calvijn.
Selain di Medan dan Deli Serdang, perampokan toko emas juga terjadi di Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Minggu (15/9). Empat orang pelaku juga meletuskan senpi sebelum mengangkut sekitar 2 kilogram emas.
(rul/trq)