"Mahasiswa Papua dan Papua Barat kesulitan datang ke universitas di Jawa, di UI, ITB, IPB, Unpad dan lain-lain. Kendalanya di provinsi, misalnya Papua Barat tiba-tiba dana DIPA dikatakan tidak ada," jelas Deputi Perencanaan UP4B Ichawanudin Mawardi saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (19/9/2013).
Icwahnudin yang bertugas di BPPT di bidang percepatan pembangunan Papua ini menjelaskan, dirinya sudah melobi kepala dinas pendidikan provinsi, hanya saja alasannya mulai dari perlunya izin gubernur sampai dana yang masih harus dicek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang membuat miris, ada kesan tidak perduli dari para birokrat Papua. "Ini bahkan saya dengar dari seorang bupati kalau gubernurnya malah mau studi banding ke Hawaii," imbuhnya.
Para mahasiswa Papua yang mendapat beasiswa itu ada sekitar 60-an orang. Mereka mendapat beasiswa afirmasi pendidikan perguruan tinggi Papua. Mereka harus segera berangkat dan paling telat Jumat (20/9).
"Saya dengar ada orang tua yang akhirnya membiayai sendiri anaknya. Ini kan nggak boleh seharusnya, itu semua sudah ditanggung pemerintah," tutupnya.
(ndr/mad)