Doa bersama dilakukan di dalam kompleks makam di Jl Kusumanegara Yogyakarta, Semaki, Kecamatan Umbulharjo, Rabu (18/9/2013) pukul 14.00 WIB. Sejumlah elemen yang ikut aksi di antaranya Sekber Keistimewaan DIY, Paksikaton, Paguyuban Kawulo Ngayogyakarta Hadiningrat dan lain-lain. Turut hadir pula cicit Ndara Purbo, Wibbie Mahardika.
Dalam aksi keprihatinan itu, sebagian besar peserta aksi mengenakan pakaian adat Jawa. Doa bersama dilakukan di depan pintu makam. Peserta duduk bersila di sekeliling makam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doa bersama dipimpin oleh Ki Demang Wangsafyudin. Selain berdoa juga dibacakan kidung yang berisi keprihatinan atas terjadinya perusakan bangunan makan yang merupakan warisan budaya.
Seusai berdoa, Wibbie Mahardika mengatakan pihaknya sampai saat ini belum memberikan laporan resmi kepada kepolisian. Namun aparat Polsek Umbulharjo sudah berinisiatif datang langsung dan mengecek kasus perusakan tersebut.
"Kita masih menunggu dari Keraton Yogyakarta karena ini merupakan aset keraton," katanya.
Saat aksi berlangsung puluhan aparat kepolisian berjaga-jaga di sekitar lokasi yang merupakan kawasan padat dan ramai lalu-lintas kendaraan bermotor.
Makam Karang Kabolotan berdampingan dengan kompleks makam Semaki Gede dan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumanegara. Selain doa, massa juga menggelar aksi damai di pinggir Jalan Kusumanegara.
(bgs/try)