"Soal harga mati, politik seperti mutlak-mutlakan, saya kira tak ada di dunia ini mutlak-mutlakan, saya kira tak tetap dikatakan harga mati karena politik bisa ada perubahan walau tidak ada rencana melakukan perubahan termasuk capres Golkar," kata Akbar.
Hal ini disampaikan Akbar Tandjung di kediamannya Jalan Purnawarman, Kebayoran Baru, Jaksel, Selasa (17/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut saya kita cermati saja dari elektabilitas, sekarang masih di bawah 10 sekitar 8 persen, dibandingkan capres lain di atas 10, apalagi Jokowi," katanya.
Akbar sendiri tak ingin menggoyang pencapresan Ical. Akbar hanya ingin DPD II Golkar dilibatkan di Rapimnas. Akbar juga membuka peluang digelar konvensi capres Golkar sebagai sarana penunjukan capres Golkar yang demokratis.
"Saya lebih tekankan penetapan capres dalam Rapimnas itu akan lebih baik melibatkan DPD II. Kemarin hanya tingkat I walaupun tak salah, tapi lebih baik tingkat II dilibatkan. Sehingga sense of belonging jadi kuat," tegasnya.
(van/nrl)