"Jangan terlalu banyak mobil murah. Saya mendukung adanya teknologi baru tapi harus diiringi dengan infrastruktur," ujar Menhub.
Menhub mengatakan itu menjawab pertanyaan wartawan, usai menyerahkan penghargaan pada 30 pegawai teladan dan unit kerja terbaik di lingkungan Kemenhub 2013 di kantor Kemenhub, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan diborosin terlalu banyak karena infrastruktur kita masih sedikit," kata Menhub.
Menhub menambahkan, MRT juga belum jadi. Kereta Commuter Line juga masih ditata agar lebih baik.
"Sekarang saja sudah macet segitu parah. Jadi sebisa mungkin dikurangi LCGC," ucap dia.
Di tempat yang sama, Dirjen Perhubungan Darat Kemehub Suroyo Alimoeso menyarankan, sebaiknya mobil murah yang dijual di Jabotabek sebesar 10 persen.
"Hendaknya mobil 10 persen saja yang dijual di Jabotabek. Yang lainnya di daerah," kata Suroyo.
Selain kedua pejabat tersebut, Gubernur Jokowi juga pernah menyuarakan nada miring terkait program mobil murah karena menambah macet. Namun Jokowi tidak berdaya dengan program pemerintah pusat itu. Jokowi akan menyiasatinya dengan Electronic Road Pricing (jalan berbayar elektronis), parkir mahal, dan nomor ganjil-genap.
"Ya berpengaruh (program pengentasan kemacetan), tapi itu kebijakan yang nggak bisa dihambat," kata Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2013).
(nik/nrl)