Royan bersama dua adiknya, Dwi Agustina Royani (26) serta Fajar Royan Santoso (23) akan meninggalkan Tanah Air menuju Arab Saudi pada Selasa 17 September 2013.
Ketiganya berasal dari Kebumen, Jawa Tengah, dan tergabung dalam embarkasi Solo (S0C) kelompok terbang 20. Adik Royan, Fajar, bahkan menjadi calon jamaah haji termuda dari kloter 20 embarkasi Solo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Royan bercerita orang tuanya memberikan 'modal' untuk mendaftarkan mereka berhaji. Modal itu diperoleh sang ayah dari hasil jerih payah selama menjadi Ketua Kloter Haji pada tahun 2008.
"Itu upah dari Kementerian Agama. Kami daftar berhaji Januari 2010 dalam bentuk tabungan haji. Masing-masing diberi Rp 5 juta dan Desember 2010 Bapak tiada. Beliau tidak bisa melihat kebahagiaan ini," ujar Royan dengan suara tercekat menahan haru.
Selanjutnya, kata Royan, orang tuanya lah yang mencicil biaya haji yang masing-masing sekitar Rp 35 juta kurang itu.
"Kami ingin sebagian amal kita buat Bapak Ibu. Semoga kami menjadi lebih baik lagi," harap Royan.
Seperti jamaah haji lainnya, Royan bersaudara juga ingin beribadah dan memanjatkan doa kepada Sang Khalik.
"Saya berharap menjadi haji mabrur dan doa saya dikabulkan sehingga bisa menjadi jalan terbaik Bapak," kata Royan.
Sang adik, Fajar Royan Santoso, juga punya harapan yang sama. "Saya juga ingin skripsi selesai," kata mahasiswa Universitas Diponegoro jurusan psikologi industri ini sambil tersenyum ramah.
Demikian pula dengan Dwi Agustina Royani yang berharap sang Bunda Umisri diberi kesehatan dan kebahagiaan.
(aan/gah)